Mantan Menko Rizal Ramli bersama Professor of Anthropology and Director of The Institute on Culture, Religion, and World Affairs (CURA) at Boston University Robert W. Hefner, Pakar Ekonomi Islam dari Mesir dan Prof. Dr. Moustafa Desouki Kesba, Professor Coventry University Mike Hardy, Guru besar ilmu ekonomi sekaligus peneliti senior INDEF Didik J Rachbini saat menjadi pembicara di acara The World Peace Forum (EPF) ke-7 di Jakarta, Rabu (14/8/2018). Forum perdamaian yang mengambil tema "Jalan Tengah" sebagai solusi menciptakan kedamaian dunia ini dihadiri oleh 100 tokoh hadirkan berbagai kalangan, agamawan, intelektual penentu kebijakan, 150 tokoh Indonesia yang diadakan dari 14 hingga 16 Agustus 2018. The World Peace Forum 2018 akan mengusung tema "The Middle Path for The New World Civilization". Tema ini dianggap menjadi solusi atas konflik horizontal yang muncul di berbagai belahan dunia. AKTUAL/Tino Oktaviano
Aktual.com – Pembangunan infrastruktur pemerintahan Joko Widodo dinilai sangat baik. Karena itu, Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli akan mengusulkan Joko Widodo menjadi Menteri PU jika kalah dalam Pilpres mendatang.
Rizal Ramli mengakui selama berkuasa 4,5 tahun belakangan, Jokowi sangat all out dalam pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia. Bahkan, untuk satu proyek infrastruktur dilakukan pemantauan sebanyak delapan kali.
“Jadi saya akan usulkan Pak Widodo (Jokowi) ditunjuk jadi Menteri PU sehabis Pilpres, supaya tidak ribut. Tapi, kalau beliau mau pulang ke Solo, kami akan antar ke Solo,” katanya dan disambut sorakan gembira oleh para pendukung paslon nomor urut 02 di Taciro Grand Ballroom Palembang, Minggu (31/3).
Hanya saja, menurutnya pembangunan proyek infrastruktur yang dilakukan tidak diimbangi dengan mempertahankan perekonomian nasional sehingga perekonomian di Indonesia hanya mandeg di angka 5 persen. 
Selain itu, terjadi defisit transaksi perjalanan paling besar, rupiah dihajar hingga melemah. Akibatnya, pemerintah mencari utang.
“Hingga kini tidak ada strategi yang baru yang dikeluarkan oleh Pak Widodo (Jokowi), yang ada dia selalu mengaku-ngakui prestasi orang lain sebagai prestasinya,” ujarnya.
Sangat berbeda dengan Prabowo, yang mana sudah mempersiapkan strategi 100 hari pertama apabila terpilih dalam Pilpres mendatang. Strategi yang akan dilakukan yakni menurunkan tarif dasar listrik, bahan makanan dan lainnya. 
Sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 7,5 persen. “Caranya sudah ada tapi tidak perlu dijelaskan pasti dicontek,” terangnya
Soal dukungan paslon presiden 02, ia mengaku terkejut ternyata banyak alumni seluruh universitas di Sumsel yang menginginkan perubahan besar di Indonesia. 
Bahkan beberapa diantaranya profesor. “Mereka berani muncul di depan umum karena ingin perubahan besar di Indonesia,” tutupnya. 

Artikel ini ditulis oleh: