Tol Cikampek

Jakarta, Aktual.com – Pejabat PT Jasa Marga Cabang Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) mengatakan, pengguna jalan dari arah Bogor, Ciawi dan sekitarnya sudah dapat melalui jalur tol bila hendak menuju ke Cikampek, H+6 Lebaran 1439 Hijriah.

“Ini dikarenakan adanya pemberlakuan sistem satu arah dari Km 188 tol Cikopo-Palimanan (Cipali) hingga gerbang tol Cikarang Utama dan itu terjadi pada Rabu (20/6) hingga pagi tadi,” kata Humas Jasa Marga Cabang Jagorawi, Ryan di Cibinong, Kamis (21/6).

Menurut dia pada saat ini arus lalulintas tol terpantau lancar dengan batas kecepatan 70 kilometer per-jam. Dan kepadatan hanya terjadi pada Gerbang Tol Ciawi yang sedang menunggu antrian masuk ruas jalan tol ke arah Jakarta.

Namun dalam hal ini juga memberikan antisipasi agar bersiap-siap bila mana ada kemacetan panjang di Jalur Tol Jakarta-Cikampek (Japek) maka akan diberlakukan kembali sistem satu arah.

“Pemberlakuan itu bersifat tentatif, dan tidak mengacu pada waktu, tetapi kondisi dengan kepadatan yang ada. Tetapi bila tidak ada kemacetan yang berarti pemberlakuan tersebut tidak ada,” katanya.

Selain itu pemudik yang hendak kembali ke Jakarta atau Provinsi Jawa Tengah maupun sekitarnya untuk tetap menjaga kendaraanya agar tetap prima. Itu dikarenakan banyaknya kejadian pecah ban yang sering kali membuat kepadatan arus lalulintas tol,” katanya.

Dan berharap agar tetap membawa bekal makanan maupun minuman yang ada pada kendaraanya, selain itu juga melakukan pengisian uang elektronik secukupnya.

Ia menambahkan dalam menyambut arus balik 2018, petugas bersama aparatur gabungan sudah menyiapkan berbagai antisipasi. Antaranya Contraflow (pembukaan satu jalur pada arah berlawanan), sistem satu arah yang berinteregasi dengan buka tutup jalan (one-way).

“Pola sistem satu arah memang sudah sering dilakukan pada jalur arteri, tetapi untuk saat ini pemberlakuan pada ruas jalan tol,” katanya.

Pemberlakuan tersebut memang dirasa cukup merugikan masyarakat yang dari arah berlawanan yang dimana harus mengantri sampai batas yang tidak menentu. Namun itu adalah salah satu cara untuk mengurai kepadatan lalulintas.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby