Pasangan cagub DKI nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, turut hadir di acara rapat akbar pemenangan Anies-Sandi untuk Pilgub DKI di JIExpo Kemayoran, Minggu (8/1/2017).Rapat Akbar DPD Gerindra DKI Jakarta ini mengambil tema besar 'Kader Gerindra DKI Jakarta Siap Memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – 

Aktivis ’98 memberikan ucapan selamat atas lolosnya pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang lolos maju keputaran kedua. Bahkan bukan hanya kepada paslon saja ucapan itu diucapkan, tapi juga ditujukan kepada Ketum Gerindra dan PKS.

“Selamat untuk Anies-Sandi. Selamat juga untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden PKS Sohibul Iman, serta para relawan paslon 3. Jaringan ’98 siap mendoakan demi Jakarta yang lebih baik di putaran kedua,” ujar Ricky Tamba melalui siaran persnya di terima di Jakarta, Rabu (15/2).

Jejaring mantan aktivis mahasiswa gerakan reformasi 1998 ini berharap agar Anies-Sandi tetap konsisten dengan janji mereka untuk menyediakan lapangan kerja baru, mencetak ratusan ribu wirausahawan baru serta menolak reklamasi yang merugikan nelayan dan rakyat miskin Jakarta.

Jaringan ’98 akan menagih janji setelah pelantikan Anies-Sandi, karena visi-misi kampanye telah menjadi perikatan antara Anies-Sandi dengan rakyat saat memimpin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama 5 tahun ke depan.

“Saya akan mengajak teman-teman kader Jaringan ’98 untuk berdiri terdepan berjuang bersama rakyat bila Anies-Sandi berkhianat. Kami siap tagih janji!” tegas Ricky.

Pada kesempatan yang sama, Ricky juga berharap agar Presiden Jokowi, Komisi Pemilihan Umum (KPU), TNI/Polri serta aparatur birokrasi lainnya untuk bersikap netral dan independen di putaran kedua Pilgub Jakarta, agar situasi ekonomi-politik terus kondusif.

Ia pun tidak akan diam jika nantinya terjadi kecurangan, manipulasi dan intimidasi dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Bagi Ricky, hal-hal tersebut akan membuatnya berupaya mendorong eskalasi kemarahan rakyat yang lebih luas pasca kasus penistaan agama Islam oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

 

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh: