Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melaksanakan Salat Id di Surau Baru, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Senin (4/7). Tarekat Naqsabandiyah menetapkan jatuhnya satu syawal 1437 Hijriah pada Senin (4/7), didasari dengan metode hisab Munjid, yakni penghitungan 30 hari sejak awal puasa yang telah digunakan secara turun temurun. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc/16.

Padang, Aktual.com – Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Kota Padang, Sumatera Barat, menggelar takbiran menyambut Idul Fitri 1440 Hijriah pada Minggu (2/6) malam.

Imam Mushalla Baitul Makmur, Syafri Malin Mudo di Padang, mengatakan hari ini merupakan hari terakhir puasa di bulan Ramadhan 1440 Hijriah dan setelah sholat Isya digelar takbiran menyambut Idul Fitri.

“Kami nanti setelah selesai menunaikan ibadah sholat Isya akan melaksanakan Takbiran bersama jemaah lainnya,” katanya.

Sebelumnya jemaah Tarekat Naqsabandiyah menyatakan satu Ramdhan jatuh pada Sabtu (4/5) dan Idul Fitri 1440 Hijriah jatuh pada Senin (3/6).

“Besok kamiĀ akan melaksanakan sholat ied di sini,” kata dia.

Ia mengatakan penentuan satu Ramadhan telah dihitung sejak bulan Rajab lalu.

Dirinya juga menjelaskan bahwa metode yang digunakan dalam penghitungan menggunakan hisab dan rukyat. Hisab adalah penghitungan dan rukyat artinya melihat bulan.

“Kalau untuk penentuan satu Ramadhan, telah kami hitung sejak awal Rajab lalu,” katanya.

Sementara untuk melakukan puasa sendiri, Jamaah Naqsabandiyah akan melakukan selama 30 hari dan setelah itu baru akan merayakan Idul Fitri.

Ia mengatakan Jamaah Tarekat Naqsabandiyah ini bukan hanya berasal dari Kota Padang, namun juga dari berbagai kota dan kabupaten di sekitar, seperti Kota Solok, Kabupaten Solok, Pesisir Selatan dan lainnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan