Jakarta, Aktual.com — Sekjen Perindo Ahmad Rofiq tak banyak berkomentar menanggapi penyebutan nama Hary Tanoe oleh Jaksa Agung HM Prasetyo saat rapat dengan Komisi III DPR kemarin.

Menurut Rofiq, Ketum Perindo Hary Tanoe tak memiliki kepentingan untuk mengirim pesan SMS ancaman kepada Jaksa Agung.

“Saya belum mendapat konfirmasi kebenaran SMS. Apa pentingnya Pak Hary Tanoe SMS itu? saya tidak yakin sekapasitas Pak Hary SMS seperti itu. Ancamannya juga tidak ada,” tegas Rofiq, Kamis (21/1).

Diketahui, Jaksa Agung HM Prasetyo mengaku jika jajarannya mendapat ancaman berupa pesan singkat yang diduga atas nama ketua umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

Hal ini dikatakan Prasetyo terkait penanganan kasus dugaan korupsi restitusi pajak di PT Mobile8 Telecom yang telah mencekal Harijaya selaku Direktur Utama (Dirut) perusahaan tersebut.

Hal itu disampaikan Jaksa Agung HM Prasetyo dalam rapat kerja (Raker) pengawasan kinerja Kejaksaan Agung dengan komisi III DPR RI, di Gedung DPR RI, Rabu (20/1).

“Ini sms yang diterima oleh jaksa saya terkait dengan perkara mobile’, ‘mas Yulianto kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar, siapa yang profesional dan siapa yang preman. Anda harus ingat kekuasaan itu tidak akan langgeng, saya membangun partai politik untuk memberantas aparat penegak hukum yang semena-mena yang transaksional, dan abuse of power, catat kata-kata saya di sini saya akan menjadi pimpinan negeri ini, disitulah saatnya Indonesia akan dibersihkan,” kata Prasetyo, mengutip isi pesan.

“Saya tidak tahu apakah SMS (pesan singkat) itu bentuk ancaman,” tambah dia.

Artikel ini ditulis oleh: