Bawang putih sebelum diturunkan dari kontainer saat operasi pasar di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (17/5/2017). 2 kontainer bawang putih yang diimpor langsung dari China berisi 29 ton ini bertujuan untuk menekan harga bawang putih yang sedang melambung. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Eksekutif Indonesia Political Review menilai penugasan Bulog yang akan mengimpor 100.000 ton bawang putih selain dikhawatirkan merugikan para petani, juga akan menurunkan elektabilitas Presiden Jokowi menjelang Pemilihan Presiden 2019.

“Jangan melakukan kebijakan yang salah jelang pemilu karena akan menurunkan elektabilitas Jokowi,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin, Jumat (22/3).

Menurut dia, dari sisi politik, kebijakan ini juga tidak populis karena merugikan para petani. Apalagi sebagian pemilih Jokowi di Tanah Air merupakan kalangan petani.

“Mestinya mereka diayomi, dijaga. Kalau perlu diuntungkan. Jangan dirugikan. Kalau dirugikan akan berbalik arah dan ini akan merugikan pak Jokowi,” katanya.

Ujang mengingatkan berdasarkan berbagai survei yang ada, pemilih Jokowi berasal dari kalangan menengah ke bawah seperti petani. Sementara, melihat dari sisi politik kebijakan impor terhadap elektabilitas Presiden Jokowi.

“Ini basis massa Jokowi. Maka harus dijaga, jangan membuat kebijakan yang merugikan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Abdul Hamid