Pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo (kedua kanan) berjalan menuruni tangga usai menjalani pemeriksaan di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (7/7/2017). Hary Tanoe diperiksa sebagai tersangka dugaan pesan singkat bernada ancaman kepada Kepala Subdirektorat Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Yulianto. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Gerakan Kasih Indonesia (Gerkindo) harus terus memperkuat jaringan dan membangun masyarakat di Tanah Air dengan berbagai program tepat sasaran.

Pesan itu yang disampaikan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di HUT ke-1 Gerakan Kasih Indonesia (Gerkindo) di Jakarta, Sabtu (15/12).

“Saya mengucapkan selamat ulang tahun yang pertama bagi Gerkindo dan Yerry Tawalujan, Ketum Gerkindo. Saya salut, setahun ini beliau bukan hanya membangun jaringan luar biasa, tetapi juga membangun program,” ungkap Hary.

Menurut pria asal Surabaya, Jawa Timur itu, jaringan dan program tepat sasaran merupakan dua hal penting dan tak terpisahkan dalam membesarkan partai.

“Partai itu harus punya network, punya program yang bersentuhan dengan masyarakat. Dan beliau dalam setahun sudah banyak melakukan banyak sekali, sangat militan,” tutur Hary.

Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia itu menambahkan, Gerkindo bergerak bukan hanya untuk partai, tetapi untuk bangsa dan negara.

“Selamat maju terus, kita akan dukung Gerkindo menjadi sayap yang penting bagi kemajuan Partai Perindo dan bagi kemajuan bangsa Indonesia,” katanya.

Selama setahun berdiri, Gerkindo terus menggiatkan berbagai program yang membantu dan membangun masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Mulai dari program bedah rumah ibadah hingga turun langsung memberikan bantuan bencana alam. Seperti yang dilakukan saat tsunami dan gempa melanda Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.

Di syukuran HUT Gerkindo tersebut, Hary menjelaskan masa depan Indonesia berada di tangan para pengambil kebijakan, baik eksekutif maupun legislatif.

Dengan kebijakan yang tepat sasaran, Indonesia akan lebih cepat maju. Namun, sebaliknya dengan kebijakan yang tidak tepat dan pelaksanaan tidak maksimal menjadikan Indonesia sulit untuk maju.

Legislatif dan eksekutif, lanjut pria yang telah mengajar di lebih 200 perguruan tinggi tersebut, adalah hasil dari proses politik. Artinya, jika ingin memajukan Indonesia tidak ada mekanisme lain, selain terjun ke politik.

“Partai Perindo harus bisa ambil peranan penting di jalan pengambilan kebijakan maupun pelaksanaan dalam kebijakan, dalam legislatif maupun eksekutif, artinya Partai Perindo harus jadi partai besar,” ujarnya.

Laporan : Fadlan Syiam Butho