Jakarta, Aktual.com – Prosafe NIPT yang diluncurkan pada 23 Oktober 2017 lalu, kini telah diluncurkan sendiri oleh PT Prodia Widyahusada Tbk. Prosafe-NIPT merupakan pemeriksaan yang dapat mendeteksi kelainan kromosom pada janin dengan menggunakan sampel darah ibu hamil. Kelainan kromosom pada janin dapat terdeteksi sejak di dalam kandungan.

Kelainan kromosom yang sering terjadi seperti Down Syndrome, Patau Syndrome, Edward Syndrome, Klinifelter Syndrome dan Turner Syndrome. Semua kelainan ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan Prosafe yang diluncurkan Prodia.

Direktur Bisnis dan Pemasaran Prodia Indriyanti R.S. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Prosafe telah tersedia dan sudah dilakukan sejak setahun lalu. Namun, pengerjaan pemeriksaan ini dilakukan melalui kerja sama antara Prodia dan Illumina.

“Sejak 6 November 2018 Prosafe secara resmi kami kerjakan sendiri di laboratorium klinik Prodia. Kami menggunakan teknologi Next Generation Sequencing (NGS) dari Illumina yang membuat Prosafe memiliki tingkat akurasi 99.99 persen. Kami berharap para ibu yang tengah mempersiapkan kehamilan dapat terbantu dengan adanya pemeriksaan Prosafe sehingga dapat mendeteksi sedini mungkin kelainan kromosom,” kata Indriyanti dalam sambutannya di Jakarta, Jumat (9/11).

Diketahui, WHO telah memperkirakan ada 8 juta penderita Down Syndrome di seluruh dunia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013, terdapat satu kejadian Down Syndrome per 700 kelahiran di Indonesia, dengan peningkatan prevalensi dari 0,12 persen tahun 2010 menjadi 0,13 persen ditahun 2013, pada usia ibu saat melahirkan 24-59 tahun.

Menurut, Dokter spesialis obgyn dr. Boy Abidin, Sp.Og (K) melihat prevalensi akibat kelainan kromosom yang terjadi di dunia maupun di Indonesia, sangat penting bagi para ibu hamil untuk melalukan skrining untuk memastikan janin tidak berisiko mengalami kelainan kromosom. Mereka yang memiliki riwayat kelainan kromosom dalam keluarga sangat perlu melakukan pemeriksaan ini.

Tetapi, lanjut dia, mereka yang tidak memiliki riwayat kelainan kromosom juga perlu melakukan pemeriksaannya, karena tidak menutup kemungkinan hal ini dapat terjadi. Kelainan kromosom ini tidak bisa diprediksi kejadiannya. Setiap orang memiliki peluang untuk mengalami kelainan kromosom.

Produk Manager Prodia Trilis Yulianti melanjutkan, Prosafe merupakan non-invasive prenatal test dengan tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan para ibu hamil dengan usia kandungan mulai 10 minggu, untuk mengetahui kemungkinan kelainan kromosom yang dialami janin.

Kelainan kromosom yang banyak terjadi memang Down Syndrome di mana penderitanya memiliki tiga kromosom 21, sedangkan pada orang normal seharusnya hanya terdapat dua kromosom 21 tersebut. Tetapi para ibu juga perlu berhati-hati dengan syndrome lain yang diakibatkan oleh kelainan kromosom.

Lebih lanjut Trilis menjabarkan syndrome lain yang mungkin dialami para ibu seperti Turner Syndrome akibat kurang atau hilangnya kromosom X sehingga menyebabkan gangguan medis dan perkembangan fisik anak. Edward Syndrome mengakibatkan lebih banyaknya kromosom 18 yang menyebabkan kelainan genetis yang berisiko keguguran dan cacat fisik. Patau Syndrome di mana terdapat tiga kromosom 13 atau dikenal trisomi 13 yang mengakibatkan bayi mengalami gangguan jantung hingga saraf otak. Semua ini perlu dihindari agar anak bisa lahir dengan kondisi kesehatan yang normal dan tumbuh dengan sempurna.

Trilis menambahkan bahwa pengetahuan ibu akan bahaya kelainan kromosom pada anak penting bagi kelangsungan hidup anak yang dikandung. Di mana kelainan kromosom merupakan penyakit genetik yang melekat pada anak. Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada makhluk hidup yang disusun oleh DNA dan protein. Pada orang normal terdapat 22 pasang kromosom autosom dan 1 pasang kromosom seks yaitu: XX pada wanita dan XY pada pria.

Prosafe mampu menghilangkan penolakan sampel yang tidak perlu, mengurangi kebutuhan pengambilan sampel ulang, dan meniadakan kebutuhan akan sampel dari ayah. Selain itu prosafe juga mampu mendeteksi kelainan aneuploidy kromosom yang umum seperti trisomi 21,13, dan 18 pada kehamilan tunggal maupun ganda/ multiple.

Tentang PT Prodia Widyahusada Tbk.

Laboratorium klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Bapak Andi Widjaja beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.

Sebagai pemimpin pasar, sejak 2012 Prodia merupakan satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP). Sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional.

Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 di tahun 2016, dengan kode saham “PRDA”. Dalam aksi korporasi itu, Prodia telah menawarkan saham perdana sebanyak 187,5 juta lembar saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan mencapai sebesar Rp1,22 triliun.

Hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 290 outlet, termasuk 141 laboratorium klinik, di 33 provinsi dan 121 kota di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care (PHC) yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC) dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).

(Wisnu)