Membandingkan China dan Indonesia

Membandingkan perekonomian Indonesia dengan China; GDP per kapita, pertumbuhan produktivitas, tingkat tabungan, investasi, dan pembiayaan hutang China lebih baik dari Indonesia. Beberapa hal bisa dipelajari dari perekonomian China yaitu rusaknya lingkungan karena kegiatan industri, naiknya ketimpangan ekonomi, selain itu net export bukan menjadi satu-satunya pendorong pertumbuhan tetapi juga modal. Namun demikian, pengalaman China tersebut bukanlah model pertumbuhan yang cocok bagi semua negara.

Jesus Felipe, Advisor in the Economic Research and Regional Cooperation Department of the Asian Development Bank (ADB), menjelaskan hambatan utama bagi industrialisasi Indonesia adalah kebijakan industri yang tidak dirancang dan tidak diterapkan dengan baik dan kegagalan menciptakan perusahaan manufaktur lokal yang besar. Terkait dengan kebijakan industri, Indonesia perlu menerapkan MIP (Modern Industrial Policy) yang memungkinkan Indonesia mengintervensi industri dengan mengambil beberapa sektor tertentu karena tidak seluruh sektor memiliki dampak yang sama terhadap perkembangan ekonomi. Indonesia perlu industri manufaktur yang terdiversifikasi dan modern agar ekonomi tumbuh cepat dan bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah faktor penting bagi pertumbuhan berkelanjutan yang memungkinkan ekonomi berpendapatan menengah meningkat ke ekonomi berpendapatan tinggi. Berdasarkan pengalaman Korea bahwa peningkatan sumber daya manusia dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, sumber daya manusia yang memiliki tingkat keterampilan dan pendidikan yang lebih baik digabungkan dengan inovasi teknologi yang terus menerus membantu Korea dalam meningkatkan rantai nilai. Technical and Vocational Education and Training (TVET) dan kebijakan industrial berperan adalah dua kunci untuk mendorong upgrading industri.

SDM adalah kunci bagi transformasi ekonomi Indonesia, akan tetapi karena rendahnya investasi pada sumber daya manusia di masa lalu, Indonesia mengalami masalah rendahnya kesehatan penduduk, besarnya angkatan kerja yang tidak terampil, dan ketimpangan gender. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dan berkelanjutan, melanjutkan reformasi sisi supply dan demand dari program pengembangan sumber daya manusia dengan mempercepat pengurangan stunting, reformasi pendidikan, serta reformasi program asuransi kesehatan. Diharapkan dengan berbagai kebijakan tersebut, akan meningkatkan Human Capital Index Indonesia.

Next, Strategi SMI Hadapi Midde Trap Income

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka