Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (17/12), dibuka hanya menguat tipis karena terpengaruh sentimen negatif eksternal.

IHSG BEI dibuka menguat 2,16 poin atau 0,04 persen menjadi 6.172,01. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 0,79 poin atau 0,08 persen menjadi 987,45.

Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah, mengatakan bahwa IHSG bergerak menguat meski tipis ditopang sentimen dari dalam negeri mengenai defisit APBN yang menurun.

“Defisit anggaran pada 2018 diperkirakan berada di kisaran 1,86-1,87 persen. Perkiraan itu lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 2,19 persen terhadap PDB,” paparnya di Jakarta, Senin.

Realisasi anggaran itu, lanjut dia, menunjukkan kuatnya penerimaan dari sektor perpajakan dan kinerja belanja pemerintah yang efektif dan efisien.

Kendati demikian, lanjut dia, pergerakan IHSG masih dibatasi sentimen negatif eksternal, terutama mengenai perang dagang sehingga membuka potensi pembalikan arah IHSG.

“Gencatan tarif dagang AS-China selama 90 hari diperkirakan masih menemui banyak kendala, itu menjadi kekhawatiran investor,” katanya.

Sementara itu terpantau pergerakan IHSG pada pukul 09.40 WIB berada di area negatif atau melemah sebesar 26,34 poin (0,43 persen) menjadi 6.143,50.

Bursa regional, di antaranya Indeks Nikkei menguat 110,08 poin (0,52 persen) ke 21.484,91, Indeks Hang Seng melemah 52,89 poin (0,20 persen) ke 26.041,89, dan Indeks Strait Times menguat 40,45 poin (1,31 persen) ke posisi 3.117,54.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: