Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (28/9) dibuka menguat seiring harapan positif investor terhadap ekonomi nasional.

IHSG dibuka menguat 1,38 poin atau 0,02 persen menjadi 5.930,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,34 poin atau 0,04 persen menjadi 938,56.

“Kenaikan suku bunga the Fed yang memberikan kepastian bagi investor, serta upaya pemerintah terus memperkuat ekonomi domestik membuka peluang bagi IHSG bertahan di area positif,” kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta.

Menurut dia, pemerintah optimistis fundamental Indonesia masih kuat terhadap kenaikan suku bunga The Fed. Di sisi lain, APBN Indonesia juga dinilai cukup sehat terlihat dari angka keseimbangan primer pada September berada pada positif.

Kepala Riset Narada Aset Manajemen Kiswoyo Adi Joe mengatakan Bank Indonesia yang memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen juga masih direspons positif investor.

“Terdapat selisih 3,5 persen dengan suku bunga the Fed, dengan demikian imbal hasil investasi di dalam negeri masih kompetitif,” katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 332,29 poin (1,40 persen) ke 24.129,03, indeks Hang Seng menguat 88,60 poin (0,32 persen) ke 27.804,26, dan indeks Strait Times menguat 21,53 poin (0,67 persen) ke posisi 3.257,79.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: