Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (9/11) dibuka melemah dipicu aksi ambil untung sebagian investor.

IHSG BEI dibuka melemah 42,62 poin atau 0,71 persen menjadi 5.934,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 10,62 poin atau 1,11 persen menjadi 944,74.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada, mengatakan sebagian pelaku pasar saham memanfaatkan kenaikan IHSG dalam beberapa hari terakhir ini untuk posisi ambil untung.

“Aksi ambil untung itu membuat laju IHSG menjadi tertahan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa pada perdagangan Kamis (8/11), volume perdagangannya mulai menipis sehingga rawan aksi ambil untung pada akhir pekan ini.

“Diharapkan, masih bertahannya investor asing di pasar saham dan diikuti harapan positif data angka transaksi berjalan dapat menahan tekanan IHSG lebih dalam,” katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 176,27 poin (0,78 persen) ke 22.310,64, indeks Hang Seng melemah 464,35 poin (1,77 persen) ke 25.763,36, dan indeks Strait Times melemah 24,67 poin (0,80 persen) ke posisi 3.068,57.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: