Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto
Jakarta, aktual.com – Perguruan Pencak Silat kultural Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menggelar wisuda warga baru se- Indonesia sebagai sebuah tradisi dari tahun ke tahun dalam meningkatkan jumlah warganya.
“Persaudaraan Setia Hati Terate adalah pencak silat kultural yang didirikan sejak tahun 1922 oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo dan didedikasikan sebagai alat perjuangan untuk merintis kemerdekaan dan memerdekakan Indonesia dari penjajahan” kata Didik Mukrianto warga PSHT pengesahan tahun 1989 seperti dikutip dari siaran tertulisnya, di Jakarta , Sabtu (15/9).
Perjalanan dan kebesaran PSHT tidak akan bisa dilepas dari sejarah bangsa Indonesia, karena sejak lahirnya PSHT didedikasikan untuk melawan segala bentuk ancaman, tantangan, gangguan, hambatan dan musuh-musuh negara yang mengancam eksistensi Indonesia.
Karena ajaran mulia, nasionalisme dan politik kebangsaan menjadi bagian dari garis perjuangan, maka tidak heran dan tidak bisa dibendung oleh siapapun kebesaran PSHT dari waktu ke waktu. Terbukti, hingga saat ini warga PSHT mencapai sebanyak 20 jutaan yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah karena pengorbanan, perjuangan dan dedikasi Ki Hajar Hardjo Oetomo melalui PSHT, pada tahun 1950 pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar pahlawan perintis kemerdekaan kepada beliau,” papar Didik yang juga baru saja di wisuda sebagai warga tingkat II tersebut.
Tidak hanya itu, sekretaris fraksi partai Demokrat DPR RI ini juga mengucapkan terima kasihnya lantaran telah di wisuda menjadi warga tingkat II. Anggota Komisi III DPR RI itu mengaku sangat bangga dan mengapresiasi Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI yang menjadi bagian dari wisuda dan menjadi warga baru PSHT.
Selain Mas Ibas, turut di wisuda Anton Sukartono Suratto Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Hartanto Edhie Wibowo Anggota Komisi V DPR RI yang juga adik bungsu Ibu Ani Yudhoyono sebagai warga tingkat I;
“Saya cukup bangga dan terharu Mas Ibas, Mas Anto dan Mas Anton yang telah lulus menimba ilmu di kawah candra dimuka PSHT. Saya cukup kaget kesabaran sahabat-sahabat saya, setelah berlatih 2 tahun, akhirnya bisa ikut pengesahan sebagai waga baru di tahun ini,” terang dia.
Ia berharap tekad dan keseriusan beliau dalam menimba ilmu di PSHT, selain ajarannya yang sangat mulia dan universal dalam menghadapi hidup kehidupan, insyaallah akan menjadi bagian penting dalam meneruskan perjuangan dan cita-cita pendiri, guru dan sesepuh PSHT.
“PSHT menjadi pilar penting yang tidak bisa dipisahkan dengan NKRI. PSHT selalu hadir dan paling depan membangun “Character Building” generasi bangsa u/ menghadapi persaingan global dan degradasi moral. Tahun 2022 PSHT akan genap berusia 1 abad, kami akan teruskan dan perkuat PSH menjadi Moral Force, Social Control dan Agent Of Change u/ bangsa ini” pungkas Didik.
Untuk diketahui, PSHT sendiri berada di bawah Komando Sang Dewan Pusat, Subiantoro dan Ketua Umumnya Morlerdjoko.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Novrizal Sikumbang