Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, menyampaikan sambutan saat dialog nasional Kepemimpinan PKS Di Daerah dengan tema "20 Tahun PKS Melayani Dengan Hati dan Prestasi "Badan Pembinaan Kepala Daerah (BPKD) DPP PKS di Jakarta, Senin (14/5/18). AKTUAL/HO

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan peranan keluarga dapat menyelamatkan anggotanya dari pengaruh terorisme.

“Sangat benar kita membicarakan masalah ketahanan keluarga untuk menangkal terorisme, agar di dalam diri keluarga terjadi harmonisasi yang luar biasa, dan terjadi apa yang mereka harapkan ketika membentuk keluarga,” ujar Hidayat Nur Wahid dalam diskusi “Menangkal Terorisme melalui Ketahanan Keluarga” di Depok, Jawa Barat, Sabtu (2/6), melalui keterangan pers.

Anggota keluarga akan “berada di garda terdepan untuk menyelamatkan keluarga masing-masing dari kemungkinan terkena terorisme”, dia melanjutkan.

Dampak terbesar terorisme paling pertama akan sangat terasa pada keluarga, sebelum aspek lainnya. Hidayat dalam keterangan pers tersebut bahkan menyebut keluarga seolah merasakan “neraka dunia” jika ada anggotanya yang berkaitan dengan terorisme.

“Akibatnya keluarga menjadi tidak harmonis, relasi keluarga dengan masyarakat akan bermasalah, imbal baliknya keluarga menjadi tidak sejahtera,” kata dia.

Dia melanjutkan masyarakat beragama akan mementingkan keluarganya dan agama apa pun akan menentang terorisme. Keluarga dianggap sebagai penilai pertama para anggotanya, apakah berada di jalan yang mereka sepakati sehingga mereka mampu mengetahui jika terjadi keganjilan pada salah seorang anggota keluarga.

“Negara tidak boleh absen untuk menjadi bagian dari yang menguatkan ketahanan keluarga, menjaga keluarga. Supaya keluarga tidak kehilangan jatidirinya,  tetap bersemangat,” kata dia.

Menilai situasi saat ini, beberapa waktu lalu aksi teror bom melibatkan satu keluarga, dia berkeinginan untuk mengajukan kembali rancangan undang-undang Ketahanan Keluarga karena dianggap membantu memerangi terorisme dari hulu hingga ke hilir.

Ant

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Dadangsah Dapunta