(ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Jonathan Haidt adalah psikolog sosial dan Profesor of Ethical Leadership di New York University. Fokus penelitian beliau adalah bidang “psychology of morality”.

Prof. Haidt menemukan bahwa saat ini di berbagai belahan dunia terjadi trend yang sangat mengkhawatirkan di mana masyarakat semakin terbelah dalam dua kubu yang saling membenci bahkan “jijik” satu sama lain.

Di Amerika ada pendukung presiden Trump Vs. anti Trump. Di Inggris ada Pro-Brexit Vs. Anti Brexit. Di Eropa, Timur Tengah, Amerika Selatan juga mengalami hal yang sama.

Di Indonesia kita sudah mengalaminya sejak Pilpres 2014 hingga sekarang, entah kapan akan mereda. Bahkan kita punya idiom khusus yang sangat romantis: Cebong Vs. Kampret.

Beliau mengutip penelitian 33 tahun terhadap 3000-an pasangan suami-istri, oleh Prof. John Gottman dari University of Washington, Seattle, yang menemukan bahwa TIDAK MASALAH jika pasangan suami istri sering marah satu sama lain. Marah bukanlah prediktor perceraian.

Tapi kalau mereka sudah mulai disgust (jijik) atau contempt (merasa pasangannya lebih rendah dibanding dia), maka bisa diprediksi dengan ketepatan lebih dari 90% mereka akan bercerai paling lama antara tahun ke-7 sampai ke-9 sejak mulai saling merendahkan (contempt) itu. Jika gejala ini merebak dalam skala bangsa, jangan-jangan bangsa inipun bisa bercerai.

(By the way busway, Saya dilatih langsung sama Prof. John & Julie Gottman di Tampa, Florida beberapa tahun lalu. Dan kami telah memberikan training “The Art & Science of Happy Marriage” untuk membantu pasangan2 agar terhindar dari jebakan maut pernikahan).

Artikel ini ditulis oleh: