Komisioner KPU Pramono Ubaid (kiri) bersama Komisioner Bawaslu Afifuddin (kanan) menunjukkan contoh surat suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada uji publik desain surat suara Pemilu di gedung KPU, Jakarta, Jumat (14/9). KPU melakukan uji publik desain surat suara yang nantinya akan digunakan pada Pileg dan Pilpres 2019. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Aliansi Mahasiswa Berantas HOAKS (AMBH) melaporkan Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, yang diduga dilakukan oleh Hashim Djojohadikusumo ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Ahmad Andi, Koordinator AMBH menilai, Hashim diduga telah melakukan pelanggaran pemilu. Dalam laporannya itu AMBH menyertakan dokumen soal pemberitaan Hashim yang menyebut masalah defisit anggaran di BPJS Kesehatan memaksa sejumlah rumah sakit umum daerah untuk mengurangi kualitas layanannya kepada pasien.

Hashim menyebut hal itu berdasarkan pengakuan 6 dokter kepadanya. Namun, anehnya enggan mengungkap identitas tenaga medis itu kepada wartawan. Bahkan ia mengklaim Dokter melakukan itu karena terpaksa oleh keadaan dan dipaksa oleh pemerintah.

Pernyataan Hashim Djojohadikusumo dilaman berita CNN Indonesia pada tanggal 1 Januari 2019 merupakan sebuah hal yang dapat diduga merupakan tindakan menghasut dan mengadu domba masyarakat untuk tidak percaya terhadap sistem kesehatan Pemerintah, dimana dia mengeluarkan pernyataan

“defisit anggaran BPJS Kesehatan memaksa sejumlah rumah sakit umum daerah untuk mengurangi kualitas layanan kepada pasien. Diantaranya memakai selang cuci ginjal berulang kali oleh beberapa orang, alat kesehatan kualitas rendah dan bukan orisinil alias KW. Di samping itu, pembayaran BPJS Kesehatan kepada rumah sakit menunggak selama enam bulan, pemberian gaji kepada dokter menunggak hingga tiga bulan.”

Artikel ini ditulis oleh: