Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menilai penghitungan cepat atau quick count (QC), lembaga survei pada Pilpres 2019 adalah kecurangan yang terstruktur. 
“Ini bukti kecurangan terstruktur menggunakan hasil quick count lembaga survei,” ujar Arief dalam keterangn tertulisnya, Rabu (17/4). 
Menurut dia, lembaga survei saat ini digunakan framing kepada publik sebagai celah melakukan kecurangan agar menyamakan hasil Perhitungan real count oleh KPU. 
“Pertama sample yang di ambil tidak lebih dari 3000 TPS. Pertanyaan apakah TPS yang diamati di Tingkat Desa/ kelurahan, kecamatan Dan Kabupaten tidak bisa terakses oleh internet,” paparnya. 
Dari data Menkominfo, lanjut Arief, hampir 90 persen kabupaten/kota di Indonesia tersambung dengan internet. Artinya dalam satu jam saja bisa memperoleh data dari 450 Kabupaten Kota yang jadi pengamatan quick count lembaga survey. 
“Dalam waktu 1 jam Paling lama  sudah bisa menghasilkan data masuk hingga 90% dengan mengirimkan gambar hasil perhitungan di TPS melalui jaringan email, WhatsApp yang mengunakan jaringan internet,” terang dia. 
“Dan yang untuk 10 persen bisa dikirim melalui sms atau menginformasikan melalui jaringan telpon. Jadi sudah jelas ini sebuah upaya pengiringan opini Dan propaganda untuk melakukan kecurangan,” tutup Arief menambahkan. 

Artikel ini ditulis oleh: