Petugas memperlihatkan sabu saat akan melakukan test laboratorium barang bukti kasus penyelundupan 1,6 ton sabu di kantor Dit Narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (27/2/18). AKTUAL/Tino Oktaviano

Medan, Aktual.com – Gerakan Nasioanal Anti-Narkotika, Sumatera Utara mengatakan bahwa pemakai narkoba di Sumut cukup tinggi, dan dikhawatirkan bisa mempengaruhi generasi muda harapan bangsa.

“Apalagi, saat ini pelajar merupakan sasaran utama, obat-obat yang berbahaya bagi kesehatan,” kata Ketua DPD Gerakan Nasional Anti-Narkotika (Granat) Sumut Hamdani Harahap, di Medan, Selasa (15/1).

Selain itu, menurut dia, permintaan narkoba cukup tinggi dan juga paling mudah memasukkan barang haram tersebut ke Sumatera Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya.

“Jalur laut, pantai, pelabuhan yang tidak resmi, merupakan tempat yang sangat mudah untuk menyeludupakan narkoba itu dari Tiongkok, Malaysia dan negara lainnya,” ujar Hamdani.

Ia mengatakan, bahkan Indonesia dianggap sebagai pasar terbaik peredaran narkoba, dan hal tersebut diantisipasi aparat keamanan agar tidak bekembang luas.

Indonesia, sebagai pusat bisnis narkoba di Asia Tenggara harus dihilangkan, karena dapat mengancam pelajar, mahasiswa dan remaja, dan juga negara.

Artikel ini ditulis oleh: