Ribuan driver Gojek melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Gojek Indonesia, Jakarta, Senin (3/10/2016). Dalam aksinya ribuan drevir Gojek mendesak untuk dihapuskan sistem performa (rating) karena menyusahkan para driver Gojek.

Jakarta, Aktual.com – Penyedia aplikasi transportasi online asli dalam negeri, GO-JEK Indonesia menegaskan tak ada kebijakan open suspend atau pemutihan akun secara massal kepada eks mitra drivernya.

Menurut VP Corporate Affairs GO-JEK Indonesia, Michael Reza Say kebijakan open suspend tidak sejalan dengan kebijakan GO-JEK dalam memberikan layanan yang aman dan nyaman kepada pengguna.

Bahkan, lanjut dia, open suspend itu justru merugikan mitra driver aktif yang selama ini bekerja dengan penuh waktu dan bekerja keras untuk menjaga kualitas pelayanan kepada pelanggan.

“Open suspend massal itu berseberangan dengan apa yang menjadi salah satu prioritas GO-JEK yakni memberikan layanan yang aman dan nyaman kepada para pengguna,” tegas Michael, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (24/10).

Pihak GO-JEK, jelas Michael, tengah memprioritaskan perbaikan kebijakan sistem suspensi secara rutin menggelar pertemuan dengan mitranya itu.

Dalam diskusi rutin yang melibatkan lebih dari 3 ribu komunitas mitra driver, GO-JEK selalu memberi penjelasan lebih detail seputar kebijakan suspensi agar lebih mudah dipahami.

Di samping itu, Michael juga menilai justru ada pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan diri sebagai koordinator open suspend tersebut.

Dia menduga pihak-pihak tersebut kerap meminta masyarakat untuk membagikan informasi data pribadi yang berisiko disalahgunakan.

“Untuk itu, kami ingin menghimbau masyarakat agar memperhatikan sumber-sumber informasi resmi serta berhati-hati ketika membagikan data pribadi mereka,” jelas Michael.

Artikel ini ditulis oleh: