Jakarta,aktual.com – Front Pembela Rakyat (FPR) akan menyelenggarakan ‘Kongres Kebangsaan II’ dengan tema, “Era Baru, Indonesia Baru Indonesia Jaya, Berdaulat Penuh, Berdikari, Adil-Makmur-Sentosa.”
Kongres Kebangsaan II ini rencananya akan diselenggarakan di Jakarta hari Minggu 23 September 2018 dan lokasi atau tempat penyelenggaraan diinformasikan kemudian.
Panglima FPR, Nugroho Prasetyo, menjelaskan, maksud dan tujuan Kongres Kebangsaan II tersebut adalah mengukuhkan Pancasila sebagai titik berangkat, titik temu, titik pijak dan titik tuju bangsa, menetapkan kembali UUD 1945 (asli) sebagai konstitusi negara.
Selain itu menentukan nilai-nilai bersama bangsa, merumuskan problematika bangsa, mendefinisikan ulang dan menentukan musuh bersama bangsa, merumuskan rencana dan agenda strategis nasional, menetapkan peta jalan menuju puncak kejayaan bangsa dan pemilihan ‘Pemimpin Bangsa’.
“Kongres Kebangsaan II ini merupakan perwujudan dari situasi dan kondisi bangsa kita pada saat ini yang tidak berjalan pada track-nya. Cita-cita luhur para pendiri bangsa, para founding fathers bangsa ini telah dibelokkan ke jalur yang keliru, telah ada di bibir jurang dan sedikit lagi masuk jurang,” kata Nugroho dalam siaran persnya, Sabtu (14/7).
Dia melanjutkan, “Apakah kita mau masuk jurang? Tentunya tidak! Kita harus mencegahnya! Untuk mencegahnya maka kita harus berkomitmen membangun bangsa sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945 sebagaimana yang diamanatkan para pendiri bangsa ini. Bangsa kita ini harus berdaulat penuh, berdikari, adil-makmur-sentosa,” beber Nugroho.
Kongres Kebangsaan II ini diprakarsai Tim 11 dan diselenggarakan oleh antara lain : Presidium Penyelamatan Indonesia, Forum Komunikasi Kerajaan Nusantara, Forum Rektor, Garda Revolusi dan FPR. Akan hadir ribuan peserta antara lain, raja-raja se-Nusantara, ribuan  tokoh lintas sektor dari 34 provinsi, seluruh aktivis mahasiswa se-Jawa, para Ketua BEM se-Indonesia, para rektor peguruan tinggi se-Indonesia, ribuan ulama se-Jawa, puluhan tokoh oposisi utama, berbagai ormas dan LSM.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Novrizal Sikumbang