Pertanyaan yang dilontarkan Fahri Hamzah kepada Mahfud MD melalui akun twitter miliknya, Kamis (4/10).

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan mantan Ketua MK Mahfud MD tampak berdebat dalam dunia maya pada Jumat (5/10).

Perdebatan ini berawal saat Fahri Hamzah bertanya kepada Mahfud MD di aplikasi Twitter. Kepada Mahfud, Fahri menanyakan kasus pembatalan dirinya sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) Joko Widodo pada beberapa waktu lalu.

Pertanyaan yang dicuitkan pada Kamis (4/10), pukul 20.59 itu berupaya membandingkan kasus Ratna Sarumpaet dengan dibohonginya Mahfud MD oleh sejumlah orang saat dekat-dekat pengumuman Cawapres Jokowi pada beberapa waktu lalu.

“Pengen nanya prof @mohmahfudmd apakah janji istana sampai jahit baju putih untuk cawapres itu adalah HOAX? Kalau @DennyJA_WORLD kan memang Konsultan Timses… kalau istana menyebar HOAX yg dipidana siapa? ; presiden, Mensekneg atau Nusron?” tulis Fahri Hamzah sembari menyebut akun Mahfud.

Pertanyaan ini sendiri merupakan respon Fahri atas cuitan pengamat politik Denny JA, yang mencantumkan sebuah gambar foto yang berisi kutipan Mahfud MD dalam sebuah berita.

Dalam berita yang di-screenshot itu, terdapat kutipan Mahfud yang berkata,”Maka saya usul penyebar beritanya dijerat UU ITE dengan ancaman penjara 6 tahun.”

Hampir dua jam tak mendapat balasan, Fahri pun kembali menyebut akun Mahfud untuk mendapatkan jawaban dari Guru Besar Hukum Tata Negara itu.

“Prof @mohmahfudmd apa bisa memberikan pencerahan hukum atas HOAX yang bapak alami? ( berupa kabar akan jadi cawapres dan menjahit baju seragam) Apakah sama dengan HOAX BUATAN @RatnaSpaet (bahwa dia dianiaya) YA PROF?” tanya Fahri Hamzah lagi.

Tak lama kemudian, Fahri pun mengalihkan pertanyaan kepada pakar hukum asal Universitas Padjajaran Romli Atmasasmita.

“Prof @romliatma mohon bantuan menjawab pertanyaan saya ke prof Mahfud. Ini serius ingin tahu. Untuk masyarakat. Plis.” tanya Fahri Hamzah.

Mendapat pertanyaan demikian, Romli pun segera menanggapi Fahri dengan nada menghindar.

“prof mahfud yg berkepentingan tdk jawab apalagi sy salah alamat anda!” tulis Romli.

Fahri sendiri baru menanggapi jawaban Romli pada keesokan harinya, Jumat (5/10).

“Alamat saya ahli hukum pidana..sebagai ahli hukum..tapi kalau dianggap masalah pribadi prof @mohmahfudmd juga Gapapa…terima kasih prof…publik hanya perut tahu apa beda kasus yg dialami beliau vs yg dialami @RatnaSpaet itu…Sama2 ada kebohongan…yg satu sudah tersangka..” balas pria asal NTB itu.

Seorang warganet pun menanggapi pertanyaan Fahri dengan menandai akun Mahfud. Mahfud pun meminta agar warganet tidak meladeni pertanyaan dari Fahri Hamzah.

“Tak usah dilayani, Hazri. Dulu @Fahrihamzah jg bilang tak ada korupsi e-KTP krn dirinya sdh keliling di ruangan2 DPR tak ada uang korupsi itu. Nyatanya, Pelakunya mengaku dan siap jd justice collaborator. Skrg dia mencampuraduk antara “berita bohong” dan “berita nyata” kata Mahfud melalui akunnya.

Mendapat tanggapan demikian, Fahri pun tak tinggal diam. Bahkan Fahri Hamzah mengaku siap untuk membongkar kasus E-KTP.

“1. Kirain mau dilayani.

2. Kasus EKTP saya siap ungkap kebohongan dan pengalihan isunya dari permainan tender ke perencanaan.

3. Kalau “berita benar” berati Gak ada yg salah dari kasus “panggilan sejarah” dan “besok kami daftar ke KPU” serta “Dah ukur baju”?dll itu? Ya udah.” katanya.

Tak habis sampai di situ saja, pertanyaan Fahri Hamzah soal persamaan kasus Ratna Sarumpaet dengan batalnya rencana Mahfud MD juga ditanggapi oleh Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus akademisi di Monash University, Australia, Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir.

“Duh, bro @Fahrihamzah ini nalarnya cacat. Prof @mohmahfudmd tdk dibohongi karena @jokowi tdk merekayasa pencalonan beliau sbg Cawapres. Dinamika politik membuat Jokowi mengubah keputusannya. RS itu merekayasa cerita, Prabowo dkk termasuk anda lalu menyebarkan hoaks tsb. Paham?” tulis Gus Nadir.

“RS itu rakyat biasa,
HOAX berkembang sebelum dia membuat pengakuan.
Lalu ia ngaku dan minta maaf.
Istana dibayar pakai uang rakyat dan kalau dari dalamnya muncul HOAX ya rakyat tekor..paham?” timpal Fahri.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan