Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kestuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berujuk rasa di depan kantor PMK, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018). Aksi mahasiswa ini menuntut pemerintahan Jokowi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, menurunkan harga kebutuhan pokok, menghentikan impor yang tidak diperlukan dan melakukan swasembada pangan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu pagi, bergerak menguat menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi 2018 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini.

“Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi 2018 akan tumbuh di kisaran 5,08 persen sampai dengan 5,12 persen,” kata Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu (6/2).

Konsensus memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,1 persen (tahun ke tahun/yoy) untuk sepanjang 2018, di bawah asumsi pertumbuhan ekonomi pada APBN 2018 yang sebesar 5,4 persen (yoy).

Selama tiga triwulan di 2018 pertumbuhan ekonomi tercatat rata-rata sebesar 5,17 persen (yoy). Selain itu, lanjut Lana, beberapa data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan, ikut memengaruhi pergerakan rupiah.

Artikel ini ditulis oleh: