Karyawan jasa penukaran uang asing menunjukkan dolar Amerika di Masayu Agung, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dolar atau kurs kembali menurun, yakni dari sebelumnya sebesar Rp 14.734 per USD pada Kamis (30/8/2018) naik menjadi Rp 14.800 per USD pada pukul 07.00 WIB. AKTUAL/Tino Oktaviano

JAkarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin, melemah seiring meningkatnya kekhawatiran potensi resesi di Amerika Serikat (AS).

Kurs rupiah sendiri pagi ini dibuka melemah 62 poin menjadi Rp14.225 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.163 per dolar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan pasar global dilanda kekhawatiran terhadap potensi resesi di AS yang semakin besar ketika imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) 10 tahun menunjukkan kurva terbalik atau inverted pada perdagangan Jumat (22/3) lalu untuk pertama kalinya sejak 2007.

“Jika inverted berlanjut, potensi resesi meningkat, mestinya akan direspons The Fed dengan menurunkan suku bunga acuannya,” ujar Lana, Senin (25/3).

Imbal hasil US Treasury 10 tahun turun 0,08 persen menjadi 2,455 persen, sedangkan untuk yang jangka pendek tiga bulan tercatat 2,46 persen. Inverted yield curve terjadi ketika imbal hasil obligasi jangka panjang lebih rendah dibandingkan imbal hasil obligasi yang pendek, sebagai indikasi risiko jangka pendek yang meningkat.

Artikel ini ditulis oleh: