Sri Mulyani: Rupiah Tembus 14.600 per Dolar AS Imbas dari Krisis Turki: Karyawan PT Ayu Masagung menghitung pecahan 100 dolar AS di Jakarta, Senin (13/8). Nilai tukar rupiah kembali merosot tajam hingga level 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin pekan ini. Sri Mulyani menyebutkan Tekanan terhadap rupiah disebut sebagai imbas dari krisis keuangan yang dialami oleh Turki. PATRARIZKI SYAHPUTRA/RM

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah pada Rabu menguat didorong keyakinan pelaku pasar akan tercapainya kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan, dolar melemah terhadap hampir semua mata uang kuat utama dunia. Hal tersebut didorong oleh ekspektasi investor bahwa akan tercapai kesepakatan perdagangan antara AS-China dalam perundingan perjanjian perdagangan berikutnya.

“Permintaan dolar sebagai aset ‘safe haven’ melemah dan mendorong penguatan yuan China yang meningkat tadi malam. Rupiah kemungkinan besar menguat seiring penguatan yuan terhadap dolar tersebut,” ujar Ahmad, Rabu (20/2).

Para pelaku pasar masih mengamati perundingan dagang antara AS dan China yang merupakan dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Pembicaraan sebelumnya di Beijing berakhir dengan kesepakatan, oleh sebab itu para pelaku pasar masih mengikuti pembicaraan lanjutan di Washington ini.

Artikel ini ditulis oleh: