Sri Mulyani: Rupiah Tembus 14.600 per Dolar AS Imbas dari Krisis Turki: Karyawan PT Ayu Masagung menghitung pecahan 100 dolar AS di Jakarta, Senin (13/8). Nilai tukar rupiah kembali merosot tajam hingga level 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin pekan ini. Sri Mulyani menyebutkan Tekanan terhadap rupiah disebut sebagai imbas dari krisis keuangan yang dialami oleh Turki. PATRARIZKI SYAHPUTRA/RM

Jakarta, Aktual.com – Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih memprediksi pada Kamis ini nilai tukar rupiah masih berpotensi menguat seiring apresiasi mata uang regional.

“Pagi ini mata uang kuat Asia yen dan HK dolar dibuka menguat terhadap US Dolar yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini,” ujar Lana di Jakarta, Kamis (14/2).

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah 34 poin menjadi Rp14.093 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.059 per dolar AS.

Yen sendiri menguat 0,03 poin ke posisi 110,98 per dolar AS dari sebelumnya 111,01 per dolar AS. Sedangkan Dolar Hong Kong menguat menjadi 7,85 per dolar AS.

“Rupiah kemungkinan menguat ke level Rp14.030 per dolar AS sampai Rp14.050 per dolar AS,” ujar Lana.

Sebelumnya, rupiah pada Rabu (13/2) sore lalu menguat memanfaatkan terkoreksinya dolar AS. Pelemahan dolar terjadi akibat aksi ambil untung oleh pelaku pasar.

Artikel ini ditulis oleh: