Pekerja mengerjakan reproduksi tabung elpiji 3 kilogram (kg) di Depot (Liquefied Petroleum Gas/LPG) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (29/1/2019). AKTUAL/Tino Oktaviano

Banjarmasin, Aktual.com – Warga masyarakat Kota Banjarmasin, ibu kota Kalimantan Selatan masih mengeluhkan gas elpiji bersubsidi atau tabung isi tiga kilogram.

“Keluhan tersebut mereka sampaikan saat saya reses belum lama ini,” kata anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) dari Partai Demokrat, H Fikri di Banjarmasin, Rabu (20/3).

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu mengatakan masalah gas elpiji tabung isi tiga kilogram menjadi topik hangat dalam pertemuannya dengan warga masyarakat tersebut.

Keluhan warga itu, menurut Fikri yang juga anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel, cukup beralasan, mengingat pangkalan yang merupakan “ujung tombak” pelayanan gas elpiji bersubsidi banyak yang tidak memenuhi ketentuan.

Ia mencontohkan tidak semua droping gas elpiji bersubsidi ke pangkalan tersebut buat warga masyarakat setempat/sekitar.

“Akibat ketiadaan gas elpiji bersubsidi di pangkalan, warga harus membeli di luar dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET),” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: