Ratusan calon jamaah haji dan umroh  menggelar aksi damai di depan kedutaan Arab Saudi, Jakarta, Kamis (3/10). Dalam aksinya mereka menolak kebijakan aturan biometrik untuk pengajuan visa umrah melalui Visa Fasilitating Service (VFS) Tasheel yang ada di Indonesia. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Anggota DPR Komisi I Hidayat Nur Wahid mengatakan, untuk pembuatan paspor lain, seperti untuk bepergian ke luar negeri tidak perlu rekomendasi dari travel dan instansi lainnya. Sehingga hal ini menimbulkan asas ketidakadilan yang dialami oleh para jamaah umrah.

“Belum lagi para jamaah saat ini sudah disulitkan dengan perekaman biometrik yang juga sebagai syarat baru untuk visa umrah,” katanya ditulis Selasa (22/1).

Oleh karena itu dia mempertanyakan kenapa untuk membuat paspor bagi yang akan berangkat umrah harus ada rekomendasi dari travel dan Kemenag?

Semestinya, Hidayat mengatakan, syarat pembuatan paspor untuk umrah sama saja dengan yang akan berangkat keluar negeri dalam kegiatan apapun.

“Semestinya tidak perlu ada penambahan syarat apapun untuk pembuatan paspor. Saya kira ini perlu dikoreksi, karena itu tidak menghadirkan asas keadilan, baik bagi orang mau pergi wisata kemanpun tidak harus ada rekomendasi dari travel,” tambahnya.

Dia mengatakan jika alasannya adalah dikhawatirkan paspor tersebut disalahgunakan, seharusnya tidak perlu dijadikan alasan. Sebab angka di lapangan yang tidak pulang setelah umrah, prosentasenya sangat kecil.

Artikel ini ditulis oleh: