Awal tahun 2018, harga beras terus mengalami kenaikan yang cukup tinggi. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com- Anggota Komisi IV DPR RI Ichsan Firdaus mempertanyakan ikhwal data kenaikan produksi beras nasional tahun lalu atau 2017 kemarin.

Sebab, data kenaikan sangat mempengaruhi kebijakan yang akan diambil pada 2018. Hal itu terkait dengan merangkak naiknya harga beras konsumsi medium disejumlah daerah.

“Keraguan akan data naiknya produksi beras tahun sangat mempengaruhi kebijakan 2018. Apakah benar produksi beras nasional naik untuk tahun 2017?” kata Ichsan saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (10/1).

Selain itu, kenaikan harga beras per Januari 2018 setidaknya juga dipengaruhi dengan adanya kebijakan menteri pertanian yang mengatur harga beras, sehingga beras mediun (broken 15%) dihargai premium sehingga menyebabkan kelangkaan beras tersebut dipasaran.

“Dalam siklus tanam, biasanya bulan Desember – Februari itu merupakan masa tanam, sehingga pada jangka waktu bulan tersebut memang merupakan musim paceklik. Sehingga jika ada pihak yang mengatakan minggu ketiga bulan Januari 2018 itu ada masa panen, perlu dipertanyakan akurasinya,” papar politikus Golkar itu.

Untuk itulah, Ichsan mendesak agar pemerintah segera melakukan langkah tepat dan cepat mengatasi masalah kenaikan harga beras ini, operasi pasar yang dilakukan pemerintah merupakan salah satu opsi.

Akan tetapi, sambung dia, operasi pasar tanpa diiringi dengan langkah pendukung lainnya, maka operasi pasar tidak akan berjalan dengan efektif.

“Langkah pendukung lainnya itu diantaranya: perbaiki data pangan yang selalu bermasalah, sehingga dapat membuat pemerintah mampu antisipasi gejolak harga beras. Dan perbaiki kebijakan pemerintah yang dapat memicu kenaikan harga dan gejolak stok beras nasional,” pungkas anggota dewan Dapil Jawa Barat V.

Pewarta : Novrizal.Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs