Alat berat (becko) beroperasi mengangkut sampah yang menumpuk di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa (6/2). Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pihaknya menurunkan 15 truk untuk mengangkut sampah mencapai 200 ton yang tersangkut di Pintu Air Manggarai. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mulai membersihkan sampah di pintu air Manggarai sebagai langkah untuk mencegah banjir di ibu kota saat musim hujan.

“Sejak Sabtu (20/10), sampah di pintu air Manggarai semakin meningkat, apalagi sekarang sudah mulai memasuki musim hujan. Lebih dari 100 truk sudah angkut puluhan ton sampah,” ujar Petugas Unit Pengelola Kebersihan Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Rohmat di Jakarta, Rabu (24/10).

Tampak di lokasi, berbagai macam jenis sampah dapat ditemui seperti ranting pohon, plastik, kayu yang berukuran besarn dan sampah rumah tangga lainnya. Proses pemindahan sampah dari pintu air Manggarai dilakukan dengan menggunakan alat berat sehingga memudahkan petugas untuk mengambil sampah.

“Sampah yang berada di aliran sungai berbagai macam jenis mulai dari kayu hingga plastik, kami mengerahkan alat berat untuk mempermudah mengangkut sampah dari pintu air Manggarai,” kata Rohmat.

Rohmat juga mengatakan kalau sampah di pintu air Manggarai tidak segera diangkut maka pintu air akan tersumbat dan air akan meluap ke permukaan yang bisa mengakibatkan banjir.

Sampah yang diangkut dari pintu air Manggarai tersebut akan dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST ) di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Sementara itu seorang warga yang bertempat tinggal di sekitar pintu air Manggarai, Mahmudin mengatakan kalau daerah Jalan Tambak sekitar pintu air Manggarai tidak terkena dampak banjir tetapi ketika debitnya meningkat, sampah yang berada di sungai bisa meluap ke pemukiman warga.

“Di daerah Jalan Tambak ini lokasinya cukup tinggi sehingga untuk terkena banjir itu jarang tetapi permasalahan yang sering kami hadapi yaitu sampah yang meluap ketika debit air pintu air Manggarai tinggi,” ujar Mahmudin.

Mahmudin juga mengatakan masalah sampah di pintu air Manggarai sudah bisa ditangani dengan cukup cepat oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan juga jika debit air di pintu air Manggarai meluap, airnya bisa keluar dari sela gorong-gorong di sekitar pemukiman warga.

Debit air di waktu yang sama, Petugas Dinas Sumber Daya Air (DSDA) DKI Jakarta, Jamal mengatakan bahwa debit air di pintu air Manggarai sekarang masih dalam batas normal yaitu siaga 4 dengan ketinggian 700 sentimeter (cm).

“Debit air di pintu air Manggarai pada hari ini (24/10) masih dalam batas normal, namun kami tetap waspada dan terus berkoordinasi dengan petugas Bendungan Katulampa Bogor serta apabila debit air di bendungan Katulampa Bogor tinggi maka kami yang berada di pintu air Manggarai bisa bergerak cepat mengatasi hal tersebut,” ujar Jamal.

Menghadapi musim hujan, pihak dari DSDA DKI Jakarta terus memantau perkembangan debit air di pintu air Manggarai dan apabila debit air meningkat petugas penjaga pintu air Manggarai akan memberikan informasi kepada masyarakat sekitar untuk selalu waspada.

“Kalau debit air meningkat dan berpotensi untuk terjadi banjir, kami petugas penjaga pintu air Manggarai akan menginformasikan kepada warga untuk waspada dan mengimbau agar apabila terjadi bencana banjir untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman,” demikian Jamal.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: