Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (tengah) melambaikan tangan saat tiba di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/12). Novel Baswedan memenuhi panggilan Bareskrim untuk pelimpahan berkas tahap dua dari Bareskrim ke Kejaksaan Tinggi Bengkulu terkait dugaan penganiayaan saat menjabat Kepala Satuan Reserse Polres Kota Bengkulu pada tahun 2004. ANTARA FOTO/Reno Esnir/nz/15.

Jakarta, Aktual.com — Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi telah mengindikasikan perpindahan Novel Baswedan dari bidang penyidikan. Indikasi itu pun dibarengi dengan harapan dari pentolan lembaga antirasuah.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang meminta agar ‘pelabuhan’ baru Novel nanti banyak ‘pausnya’. “Kalau saya pribadi minta yang banyak ‘paus’ nya,” kata Saut, saat dikonfirmasi lewat pesan elektronik, Jumat (5/2).

Menurut Saut, akan sangat disayangkan jika Novel dipindah ke tempat yang tidak memiliki taring. Pasalnya, tutur dia, penyidik senior di KPK itu memiliki kemampuan di atas rata-rata.

“Dia memiliki keahlian, karakter dan integritas yang kita perlukan dibanyak tempat pada bagian lain. Dia juga memerlukan pengembangan personalnya,” ujar dia.

Namun demikian, ketika disinggung apakah tempat baru itu masih di internal KPK, Saut enggan menyebutkan. Menurut Saut, Pimpinan hanya mendorong sejumlah alternatif saja kepada Novel.

“Kita tunggu lah ya,” singkat mantan staf ahli Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu