Kualalumpur, Aktual.com – Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, menyatakan mundur dari partai berkuasa Perhimpunan Bangsa Melayu Bersatu (UMNO), yang dinilai mendukung korupsi oleh pemerintahan di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Najib Razak.

Mahathir, pemimpin terlama Malaysia, masih sangat dihormati dan berpengaruh serta mengkritik keras Najib, yang menghadapi tekanan atas korupsi di lingkungan perusahaan negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

“Saya tidak akan menyebut UMNO lagi. Itu partai Najib. Saya merasa malu berhubungan dengan partai yang kelihatannya mendukung korupsi. Ini juga yang mengakibatkan saya dipermalukan,” katanya kepada sejumlah wartawan dalam jumpa pers, dikutip dari Reuters, Senin (29/2).

Namun, dia menyatakan tidak akan mendirikan partai politik baru atau bergabung dengan partai politik lain.

Sebelumnya, Jaksa Agung Malaysia mencabut tuduhan korupsi terhadap Najib dalam skandal finansial yang telah lama mencekam negeri itu.

Kejaksaan mengatakan uang senilai 681 juta dolar AS (setara hampir Rp10 triliun) yang diterima Najib di rekening bank pribadinya, merupakan hadiah dari keluarga kerajaan Arab Saudi.

Pengamat di Malaysia menuduh dana tersebut datang dari dana investasi milik negara, 1MDB.

Najib Razak berulang kali membantah tudingan tersebut, namun menghadapi tekanan agar mundur karena tuduhan tersebut.

Sementara itu, Kantor Berita Malaysia Bernama melaporkan bahwa Najib melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi pada Senin hingga Kamis.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan bahwa Najib akan menjadi pembicara utama pada kemitraan publik swasta di Forum Ekonomi Jeddah (JEF), Selasa (1/3).

JEF menjadi hub terkemuka para pemimpin, pelaku ekonomi dan bisnis dari seluruh duuia untuk mendiskusikan dan bertukar pandangan atas beberapa isu utama global.

Selama kunjungannya, Najid berharap dapat beraudiensi dengan Raja Salman Abdulaziz Al Saud, putra mahkota Mohammad Naif Al Saud, dan deputi putra mahkota Mohammed Salman Al Saud.

“Pertemuan tersebut akan memberikan kesempatan kepada kedua pemimpin negara untuk mendiskusikan isu-isu bilateral dan regional yang menyangkut kepentingan bersama,” kata Kemenlu Malaysia.

Najib juga dijadwalkan mengunjungi markas Angkatan Bersenjata Malaysia di Hafar Al Batin.

Najib didampingi oleh istrinya Rosmah Mansor, Menteri Pertahanan Hishammuddin Hussein, beberapa menteri lainnya seperti Jamil Khir Bin Baharom dan Abdul Wahid Omar serta pejabat senior pemerintahan lainnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara