Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyampaikan sambutan saat membuka acara debat capres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1). debat pertama dua calon presiden dan calon wakil presiden ini memaparkan visi dan misinya tentang isu penegakan hukum, korupsi, HAM dan terorisme. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Analis politik Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan visi dan misi yang disampaikan kedua pasangan calon presiden/wakil presiden dalam debat pertama terkait hukum, HAM, korupsi, dan terorisme, belum menyentuh akar persoalan.

“Debat putaran pertama berjalan kaku dan kurang menarik, masih sangat jauh dari harapan publik. Visi dan misi yang disampaikan kedua pasangan calon belum menyentuh akar persoalan, justru kedua kandidat terjebak pada retorika umum yang bersifat normatif,” kata Pangi, Jumat (18/1).

Pangi mengatakan bahwa secara umum visi dan misi kedua pasang calon dalam di bidang hukum dan HAM, korupsi, dan terorisme tidak jauh berbeda, keduanya lebih menekankan pada pendekatan atas persoalan.

Pasangan Calon Nomor Urut 01 Jokowi/Ma’ruf dinilai lebih menekankan pada reformasi kelembagaan dan penguatan system, sedangkan Pasangan Calon Nomor Urut 02 Prabowo/Sandiaga lebih menekankan pada kepastian hukum dengan pendekatan perilaku aparat penegak hukum serta memastikan kesejahteraan.

Dari segi kepastian hukum, kedua pasangan dipandang memberikan pandangan yang hampir sama, yakni memastikan tidak terjadi dan/atau menertibkan peraturan-peraturan yang tumpang-tindih.

Dalam hal ini, Pasangan Calon Nomor Urut 01 lebih menekankan pada sinkronisasi lewat badan legislasi nasional, sementara Pasangan Calon Nomor Urut 02 lebih menekankan pembinaan peraturan dengan melibatkan partisipasi publik dan para ahli di bawah kendali langsung presiden untuk menjamin adanya kepastian hukum.

Artikel ini ditulis oleh: