Jakarta, Aktual.com – “Indonesia Darurat Terorisme”, begitulah kiasan yang tepat untuk menggambarkan kondisi republik ini. Bagaimana tidak! Dalam sepekan terdapat empat kejadian aksi teror yang menyebabkan adanya korban bahkan ada yang sampai kehilangan nyawa baik aparat, rakyat, dan pelaku teror itu sendiri.

Seperti tak ada habisnya peristiwa terorisme dalam dua dekade terakhir ini. Setelah runtuhnya rezim orde baru yang terkenal dengan nuansa militeristik, aksi teror seolah menjadikan negara ini butuh seorang pemimpin yang memilki tangan besi seperti Soeharto. Rezim 32 tahun yang melibatkan TNI dalam proses pertahanan dan keamanan negara pun saat ini mulai ada rencana untuk dihidupkan.

Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan meminta kepada aparat penegak hukum untuk segera menyelidiki dan mengusut tuntas jaringan pelaku ledakan di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5).

“Sebagai Pimpinan DPR RI, saya meminta kepada seluruh aparat penegak hukum untuk segera menyelidiki dan mengusut tuntas jaringan pelaku pengeboman itu, dan berikan hukum seberat-beratnya kepada ‘otak’ dari tindakan biadab dan tercela itu,” kata Taufik, di Jakarta, Minggu (13/5).

“Negara harus tegas, bahwa tidak ada ruang toleransi bagi para pelaku tindakan kekerasan dan terorisme. Aksi ini telah membuat resah kita semua, dan berpotensi mengganggu kerukunan dan keharmonisan masyarakat,” tambah dia.

Ia juga meminta supaya Badan Intelijen Negara (BIN) dan aparat Kepolisian untuk mencari dan menangkal rencana-rencana aksi terorisme berikutnya. Sehingga, kejadian-kejadian yang bisa menyebabkan jatuhnya korban dapat dicegah. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai pemangku kepentingan untuk mengatasi masalah terorisme, harus lebih aktif dan tegas mengantisipasi pergerakan terorisme.

Lambatnya Revisi UU Terorisme, Jokowi Akan Terbitkan Perppu

Halaman Selanjutnya…