Ketua KPU Arief Budiman (tengah) bersama pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo -Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto -Sandiaga Uno (kiri) menunjukkan nomor urut Pemilu Presiden 2019 di Jakarta, Jumat (21/9). Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapatkan nomor urut 01, dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut 02. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Siap siaga, dan tetap pada posisi. Pengeras suara itu merupakan arahan komandan dari kepolisian Polda Metro Jaya kepada anggotanya yang akan mengamankan pengambilan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden yang maju di pemilu 2019 di kantor KPU, Jumat (21/9) kemarin.

“Saya ingatkan jangan ada yang tugasnya meleng-meleng, kita diberikan panca indera. Gunakan semua untuk pengawasan,” ujar Kabiro operasi Polda Metro Jaya Kombes Slamet Hadi Supraptoyo di depan Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).

Ratusan personil baik dari kepolisian maupun TNI terlihat mengikuti arahan komandan yang memberikan intruksi lewat pengeras suara itu. Mereka pun berjaga-jaga di depan kantor KPU. Pengamanan ini tak hanya dilakukan di depan kantor KPU, juga di dalam kantor KPU.

Setelah itu, berdasarkan pantauan redaksi, pihak kepolisian memasang kawat berduri untuk memisahkan massa dari dua kubu pasangan dan pihak kepolisian juga menyiapkan tameng-tameng pengamanan.
Sedangkan pemasangan kawat itu dibagi menjadi dua sisi. Letaknya berada di ruas Jalan Imam Bonjol, di seberang gedung KPU. Di dalam area kawat itu nantinya akan diisi oleh masing-masing relawan. Relawan Jokowi-Ma’ruf akan mengisi sisi kiri bila menghadap gedung KPU.

Sedangkan untuk relawan Prabowo-Sandi di sisi kanan bila menghadap KPU. Di antara kawat itu juga telah disiapkan kendaraan dua water canon dan dua unit barracuda di bagian tengah. Dua unit mobil water canon dan dua unit Barracuda ini disiagakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga masing-masing relawan tidak saling melihat.

Terlebih, kedua rombongan capres dan cawapres akan datang dari arah yang berbeda, beserta dengan para masing-masing relawan. Massa dari kubu Jokowi-Ma’ruf datang dari arah taman Suropati mengarah ke KPU. Sedangkan massa dari kubu Prabowo datang dari arah Bundaran Hotel Indonesia mengarah KPU.

Sekitar pukul 18.10, massa dari kedua kubu ini pun sudah memenuhi tempat yang sudah diblok oleh kepolisian. Massa dari kubu Prabowo tiba lebih awal tanpa pengeras suara. Mereka yang kebanyakan dari kaum emak-emak sambil meneriakan Prabowo presiden. Sementara, kubu dari Jokowi tiba dengan mobil yang sudah dilengkapi pengeras suara.

Mereka pun tampak terlihat asik dengan iring-iringan lagu Via Vallen Meraih Bintang. Sesekali meraka juga meneriakan orasi dengan kata-kata “Jokowi-Ma’ruf presiden periode 2019-2024. Kami siap memanangkan.”
Kalangan emak-emak yang tiba tampa mobil pengeras suara sambil menyanyikan lagu potong bebek angsa yang menyidir Jokowi itu kemudian disambut nyanyian itu dengan pengeras suara dari relawan lainnya yang tiba.

“Potong bebek angsa
Angsa di kuali
Gagal urus bangsa
Maksa dua kali
Takut diganti
Prabowo-Sandi
la la la la lala la la la.”

Lagu tersebut terus dinyanyikan oleh massa kubu Prabowo secara berulang-ulang. Selain itu, sesekali terdengar juga teriakan 2019GantiPresiden. Lagu ‘Potong Bebek Angsa’ itu terkadang juga diselingi dengan orasi-orasi. Dalam orasi, massa kadang menyinggung pasangan Prabowo-Sandi direstui oleh ulama. “Ulama sudah bersama Bapak Prabowo-Sandi,” ujar orator.

Sebelum capres dan cawapes tiba, para sekretaris jenderal (Sekjen) partai koalisi pendukung pasangan capres-cawapres Jokowi- Ma’ruf kompak lebih dulu tiba di kantor KPU jelang pengambilan nomor urut. Mereka mengklaim akan menyiapkan kehadiran Jokowi-Ma’ruf di KPU.

Hadir dalam barisan itu yakni, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate, Sekjen PPP Arsul Sani. Serta Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich, Sekjen Hanura Herry Lontung, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, dan Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan kompak bergandeng tangan bersama.

Sambil mengenakan pakain kebesaran partainya masing-masing mereka tiba di KPU sekita pukul 18.30 WIB. Terkait nomor capres-cawapres, kubu Jokowi menilai nomor berapapun yang akan didapatkan pasti baik untuk pemenangan. Yang terpenting adalah komitmen seluruh paslon dan tim kampanye untuk kampanye yang membangun.

Pasangan Jokowi-Ma’ruf mengklaim, tidak akan menggunakan kampanye negatif termasuk hoax. Pihak kubu Jokowi, akan menampilkan dialog yang positif dengan seluruh komponen bangsa sehingga kampanye benar-benar menjadi ajang kontestasi gagasan yang terbaik untuk bangsa dan negara.

Tim Jokowi-Ma’ruf juga mengklaim sudah mempersiapkan berbagai slogan dan makna tekait nomor yang nantinya akan didapatkan. Saat sambutan, Jokowi akan menyampaikan makna dari nomor yang didapatnya.

Sementara, partai koalisi dari kubu Prabowo-Sandi datang masing-masing. Mereka tiba ke KPU secara bergantian. Misal seperti Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Dia tiba lebih dulu ketimbang para sekjen pengusung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Kemudian, terpantau juga Sudirman Said dan selanjutnya Haji Lulung yang mengenakan kemaja warna biru dengan logo PAN. Ketika disinggung soal kekompakan, Lulung menganggap kubu Jokowi memang sengaja di koordinir. Sedangkan kubu Prabowo-Sandi datang dengan hati nuraninya sendiri, sehingga tidak perlu dikoordinir.

“Kita ini datang dengan panggilan hati, sehingga datang tidak bersamaan. Kalau mereka kan dikoordinir,” katanya. Selang beberapa saat, kemudian Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mewakili Partai Demokrat tiba. Dia baru tiba karena terjebak macet, ketika akan memasuki kantor KPU.

Pukul 19.25, pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pun tiba. Keduanya dikawal ketat oleh relawan dan kader Partai Gerindra ketika menuruni kandaraan Lexus putih nomor polisi B 17 GRD. Sementara aksi dari kalangan emak-emak terus berlanjut dengan orasi-orasi bergantian.

Selang beberapa saat, pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-Ma’ruf juga tiba. Keduanya datang menggunakan mobil lawas Land Rover Defender Clasic berwarna hijau bernopol B 2747 FK. Mobil keluaran tahun 1983 ini datang dengan dilengkapi ornament lampu yang menyala di sekeliling mobil. Bagian atap mobil yang berbahan kanvas sengaja dibuka agar pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin bisa terlihat.

Belakangan berdasarkan situs resmi Samsat DKI Jakarta, diketahui Land Rover Jokowi-Ma’ruf termasuk dalam Land Rover seri IIA yang periode produksinya mulai tahun 1961 sampai tahun 1971. Selain itu, Land Rover 109 ini disebut-sebut sebagai generasi pertama lahirnya Land Rover Stage One V8.

Rupanya, Land Rover V8 109 Jokowi-Ma’ruf memiliki tunggakan pajak yang telah jatuh tempo sejak 27 Oktober 2016. Itu artinya pada tanggal yang sama Oktober tahun ini, Land Rover Jokowi-Ma’ruf menunggak pajak selama dua tahun. “Jatuh tempo > 1 tahun (Proses ke Samsat Induk,” demikian statusnya menurut website Samsat PKB DKI Jakarta yang diakses pada Sabtu (22/9/2018) pukul 13.00 WIB.

Berdasarkan informasi juga, Land Rover Jokowi-Maruf menggunakan bahan bakar bensin dengan kapasitas mesin 2.286 CC. Sebenarnya, Land Rover Seri V8 109 kapasitas 2.286 CC Tahun 1966 terdiri dari dua jenis, yakni 2.286 bensin dan 2.286 diesel. Keduanya dilengkapi tiga bantalan engkol.

Setelah dua kubu sudah tiba, relawan dan massa kedua kubu ini tetap melakukan aktivitas sejak awal yakni kubu massa dari kubu Prabowo-Sandi terus menerikan orasi-orasi terkait dengan pemerintahan Jokowi yang gagal. Misal dari masalah ekonomi, dan impor pangan.
Sedangkan massa dari kubu Jokowi-Ma’ruf lebih memilih mendengarkan lagu-lagu dangdut sambil berjoget. Mereka tidak menghiraukan orasi yang terus disuarakan oleh kubu Prabowo.

Pasangan capres dan cawapres ini pun kemudian memasuki kantor KPU. Ada pandangan menarik setelah itu. Setelah beberapa menit keduanya masuk, ada satu mobil yang ikut mengawal Jokowi-Ma’ruf salah masuk barisan.

Mobil sedan Lexus warna hitam dengan nomor polisi B 2100 BS itu masuk ke barisan kubu Prabowo. Alhasil, mobil itu terjebak selama setengah jam di barisan kubu Prabowo-Sandi. Terlebih lagi, kendaraan sedan hitam itu tak bisa menembus mobil pihak kepolisian yang sengaja dipalangkan di depan kantor KPU.

Pihak kepolisian pun terheran-heran, karena jalur yang dilalui mobil hitam itu salah. Ketika ditelusuri redaksi, mobil yang salah alamat itu merupakan kendaraan yang ditunggangi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) Megawati Soekarnoputri. Mobil itu menerobos barisan mobil pengawal pasangan Prabowo-Sandi. “Mobil ibu Mega. Kita salah masuk,” kata salah satu polisi pengawal yang tidak mau disebutkan namanya.

Pengambilan nomor urut berlangsung. Jokowi-Ma’ruf mendapatkan nomor urut 1 dan Prabowo-Sandi mendapatkan nomor urut 2 di Pemilu 2019 ini. Pengundian nomor urut digelar dalam rapat pleno terbuka yang dipimpin Ketua KPU Arief Budiman dan disaksikan oleh Bawaslu, DKPP, Komisi II DPR, dan pimpinan partai politik pendukung kedua pasangan calon. Undian didahului dengan pengambilan nomor oleh masing-masing cawapres.

Sandiaga mendapatkan nomor satu, sementara Ma’ruf Amin mendapatkan nomor undian 10. Dengan demikian, Capres Prabowo berhak mengambil nomor undian untuk nomor resmi pasangan capres telebih dahulu. Setelah masing-masing capres mengambil tabung berisi nomor undian, Ketua KPU meminta keduanya membuka secara bersama-sama. Sesuai kesepakatan, nantinya nomor resmi yang akan digunakan adalah 1 dan 2.

Alhasil, pas kedua undian itu dibuka, Jokowi mendapatkan nomor urut 1 sedangkan Prabowo mendapatkan nomor urut 2. Para pendukung masing-masing pasangan capres pun kemudian bersorak sambil mengangkat nomor dan atribut capres. Sebelum meninggalkan gedung KPU, kedua pasangan capres ini kemudian melakukan sesi foto bersama dengan para komisioner KPU.

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto lebih memilih kembali kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Dia kembali setelah mengambil undian nomor urut capres-cawapres Pilpres 2019 ketimbang hura-hura.

Pantauan di lapangan, Jumat (21/9/2018), Prabowo tiba di kediamannya, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada pukul 21.46 WIB. Prabowo terlihat tidak di damping cawapres Sandiaga Uno. Prabowo langsung masuk ke area kediamannya dengan menaiki mobil dengan mengacungkan dua jari.
Prabowo mengungkapkan rasa syukur setelah mendapat nomor urut 2. “Alhamdulillah, alhamdulillah, ya terima kasih alhamdulillah. Jadi lebih gampang pakai dua tangan,” kata Prabowo sambil menunjukkan gestur dua jari.

Sementara itu, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Waketum Gerindra Edhy Prabowo ikut serta kembali ke rumah Prabowo. Keduanya ikut masuk ke rumah.

Sementara, ada momen menarik saat Jokowi dan Ma’ruf Amin dari Tugu Proklamasi sebelum pengambilan nomor urut. Jokowi dan Ma’ruf Amin asyik bergoyang dangdut di atas panggung. Ma’ruf Amin tampak bertepuk tangan mengikuti nada musik ‘Goyang Dua Jari’ dipelesetkan menjadi ‘Ayo Pilih Jokowi’ yang dinyanyikan oleh pedangdut Sandrina di depan ribuan penonton.

Sontak hal tersebut, membuat seorang warganet respons merekam momennya sembari mengomentari. Video itu pun viral di beberapa group Whatsapp. “Astaghfirullah, mbak, mbah,” sesal pria dalam video tersebut.

Melihat serunya Ma’ruf Amin bergoyang, akhirnya sang pria itu pun malah berteriak seakan menyemangati. “Goyang Mbah, ayo Pak Ma’ruf Amin. Ayo Pak digoyang. Masya Allah, astagfirullah, astagfirullah,” serunya bak menyemangati.

Berdasarkan penelusuran, video itu diambil dari tayangan TV ketika Jokowi dan Ma’ruf Amin sedang berada di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Menteng. Tayangan TV tersebut direkam di rumah oleh salah satu warga. Rekaman tersebut kemudian dibagikan ke grup WhatsApp.

Jokowi-Ma’ruf hadir didampingi Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Thohir, Moldoko, Oesman Sapta Odang (OSO). Jokowi dan Ma’ruf Amin disambut seruan para relawan. Sebelum Jokowi memberikan sambutan para relawan menunjukan aksi flashmob dengan diiringi lagu Via Vallen, Meraih Bintang.

Tidak hanya itu ada juga penampilan dari artis yang mendendangkan lagu Jokowi-Ma’ruf Amin dua periode. Jokowi menikmati lagu tersebut. Setelah bergoyang di Tugu Proklamasi, Jokowi-Ma’ruf menaiki mobil hias menuju KPU bersama ketum partai politik. Jokowi-Ma’ruf berdiri di atas mobil sembari melambaikan tangan ke relawan.

Sementara para relawan berangkat ke KPU dengan jalan kaki melewati Taman Suropati. Ada pula yang menaiki motor dan mobil jip lama. Sepanjang jalan menuju KPU, mereka menyanyikan yel-yel Jokowi dua periode. Mereka juga membawa atribut relawan, seperti bendera dan spanduk. Berita ini ditulis berdasarkan hasil penelusuran dan fakta di lapangan, ketika kedua pasangan capres 2019 ini mengambil nomor urut di KPU. (Wisnu)