Dirut Bulog Budi Waseso mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/5). Rapat perdana antara Budi Waseso yang baru diangkat sebagai Dirut Bulog dengan DPR itu membahas ketersediaan stok serta stabilitas harga pangan di bulan Ramadhan sekaligus menjelang Idul Fitri. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, mengatakan belum ada data valid soal produksi beras yang dipegangnya. Hal ini membuat dirinya belum bisa mengambil kebijakan yang tepat.

“Sampai saat ini engga ada data valid yang saya pegang untuk bekerja dengan benar. Saya meraba-raba dalam bekerja, tanya si A beda, si B beda,” jelas Budi Waseso usai diskusi tentang ketahanan pangan di kantor Kadin, Jakarta, Senin (24/9).

Budi Waseso yang akrab disapa Buwas, mengungkapkan pernyataan itu, setelah dirinya melakukan komunikasi dengan kementerian terkait, seperti Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

“Cuma belum dapat jawaban pasti soal data beras,” tegasnya.

“Sebenarnya produksi kayak apa sih? Oke lah ada keterbatasan lahan, masalah cuaca. Tapi berapa hasilnya? Datanya di mana? Lahannya kecil tapi produksinya berapa? Ada di mana beras yang di panen dua bulan lalu? Di pedagang? Di pengepul? Di rumah-rumah? Apa di petani?” sambung pria yang biasa disapa Buwas itu.

Bila data produksi beras valid, maka Bulog bisa memiliki pedoman untuk memutuskan kebijakan. Ia pun berharap semua pihak bisa berdiskusi bersama menetapkan acuan data yang pasti.

Dengan begitu, kebijakan pemerintah tidak lagi diiringi dengan polemik terkait data beras.

“Karena saya tidak jago, jadi data penting untuk bekerja dengan teman-teman. Mesti dibantu masyarakat, petani. Jadi hari ini saya berusaha peran Bulog terhadap ketahanan pangan punya andil besar,” kata Buwas.

Artikel ini ditulis oleh: