Kapal tunda Batavia III -216 milik PT Jasa Armada Indonesia sedang memandu kapal penumpang Nggapulu asal Makassar menuju Terminal penumpang pelabuhan Tanjung Priok jakarta utara ,Rabu (11/10), Sebagai anak usaha PT Pelindo 2, JAI siap melantai di bursa pada akhir tahun 2017PT JAI mengoperasikan kapal Pandu dan Tunda untuk mendukung seluruh kegiatan pelayanan kapal di wilayah kerja Pelindo 2 , yang memiliki 10 cabang pelabuhan di wilayah Sumatra, Kalimantan dan JawaPT JAI juga memperluas pasar jasa layanan pandu dan tunda di luar wilayah tersebut. AKTUAL/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tengah mengembangkan Kompleks Kawasan Industri Terintegrasi di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Pembangunan ini dilakukan dalam empat tahap dengan diperkirakan akan menelan anggara mencapai Rp43 triliun. Proses pembangunannya sendiri bisa selama 10-15 tahun.

Sejauh ini, BUMN pelabuhan itu sudah meramoungkan proyek tahap pertama dan kabarnya pada Oktober nanti bisa segera beroperasi.

“Untuk tahap pertama ini fisiknya sudah selesai 98 persen. Nantinya kita bangun dalam empat tahap. Dengan total anggaran mencapai Rp43 triliun. Tapi kita terus akan lihat pasarnya (dalam membangun),” ungkap Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pelindo I Iman A Sulaiman di Jakarta, Kamis (27/9).

Iman menuturkan, terdapat enam sektor industri yang diprioritaskan untuk bisa masuk dalam kawasan industri Pelabuhan Kuala Tanjung itu. Yaitu, petrochemical base, metal, energi, semen, otomotif, dan food and beverage. Dan hal ini yang akan membedakan dengan KEK Sei Mangkei.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara