Badan Pusat Staitistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Agustus 2017 sebesar 129,9. Angka ini sama saja mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar terhadap inflasi Februari 2018.

“Kelompok ini pada Februari 2018 memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,07 persen. Penyebabnya adalah rokok kretek dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen dan juga ada beberapa makanan seperti soto dan ayam goreng,” kata Kepala BPS Suhariyanto, Kamis (1/3).

Pada Februari 2018 terjadi inflasi sebesar 0,17 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,13 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,43 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,22 persen.

Selain itu kenaikan juga terjadi pada kelompok sandang sebesar 0,35 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,26 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,07 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,02 persen.

“Kenaikan harga terjadi di seluruh indeks kelompok pengeluaran. Tertinggi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau kemudian disusul sandang,” ujar Suhariyanto.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid