Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Sujono Djojohadikusumo, menjawab pertanyaan wartawan usai menemui pimpinan KPU di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin (11/3/2019). Kedatangan Hashim didampingi anggota BPN Prabowo-Sandi untuk melaporkan adanya dugaan Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda dalam Pemilu 2019. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno beserta partai politik koalisi melaporkan temuan DPT tidak wajar Pemilu Presiden 2019 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Senin (11/3).

Direktur Komunikasi dan Media BPN Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, sebelumnya pihaknya telah bertemu dengan komisioner KPU untuk melaporkan temuannya tersebut secara lisan.

“Kami sampaikan beberapa keprihatinan kami mengenai keutuhan dan integritas dari DPT. Hal ini kami sudah sampaikan sejak bulan Desember lalu tanggal 15, kami sampaikan secara lisan dan disusul dengan laporan resmi tertulis kepada KPU RI,” kata Hashim, di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (11/3).

Hashim mengungkapkan, berdasarkan temuan dari IT BPN setidaknya 17,5 juta nama di DPT masih belum tervalidasi dengan baik dan benar.

Karena itu, pihaknya mendorong KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu untuk segera memperbaikinya agar dapat menghasilkan pemilu yang jujur dan berkualitas.

“Kami sudah meminta komitmen KPU yang berjanji akan memperbaiki dan merevisi adanya perubahan DPT, dan semua masyarakat harus sama-sama mengawal agar ke depan tidak ada manipulasi data ganda,” ujarnya pula.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin