Ilustrasi Gempa Bumi

Cikarang, Aktual.com – Dua Kecamatan di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berpotensi rawan terjadi bencana gempa bumi akibat mengalami pergeseran tanah.

“Dua wilayah tersebut berada di Kecamatan Bojongmangu dan Setu,” kata Anggota Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Andika Rahmat di Cikarang, Selasa (6/11).

Dia mengatakan dua titik tersebut terdeteksi setelah pihaknya mendapat bantuan berupa alat pendeteksi gempa dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Andika memastikan saat ini alat pendeteksi gempa bantuan BMKG itu telah terpasang. Selain sebagai pendeteksi dini, alat tersebut juga mampu mengetahui kerawanan dari bencana yang ditimbulkan.

“Alat ini membantu kami terutama dalam hal persiapan menghadapi kemungkinan terburuk sekalipun, tetapi warga jangan khawatir karena saat ini relatif stabil, tak ada tanda atau gejala gempa yang dimaksud,” katanya.

Menurut dia, selain gempa bumi, potensi bencana yang terjadi di Kabupaten Bekasi adalah banjir dan bencana kekeringan.

“Kalau untuk banjir dan kemarau merupakan musibah yang kerap terjadi di sini, setiap tahun belakangan ini selalu melanda Kabupaten Bekasi,” katanya.

Menurut dia, sedikitnya 10 dari 23 Kecamatan di Kabupaten Bekasi menjadi langganan banjir setiap tahunnya, yakni Cabangbungin, Tambun Utara, Muaragembong, Sukatani, Pebayuran, Babelan, Cikarang Utara, Tarumajaya, Cibitung, serta Kedungwaringin.

“Selain melanda permukiman, sekolah, dan bangunan lainnya, banjir kiriman akibat meluapnya sungai yang melintas wilayah Kabupaten Bekasi juga kerap merendam sawah dan tambak milik warga,” katanya.

Sementara bencana kekeringan pada musim kemarau kerap melanda di empat Kecamatan di bagian selatan Kabupaten Bekasi seperti Bojongmangu, Cibarusah, Serang Baru, dan Cikarang Selatan.

“Bahkan jika kemarau panjang di Kecamatan Cibarusah dan Bojongmangu sampai kesulitan mendapat air bersih,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: