Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan pilot dan pramugari di Jakarta, Selasa (22/12). Budi Waseso mengatakan tiga awak maskapai penerbangan berinisial SH (34), MT (23), SR (20) dan seorang ibu rumah tangga berinisial NM (33) ditangkap petugas Badan Narkotika Nasional Propinsi Banten terkait penyalahgunaan narkotika jenis sabu dan ganja di sebuah apartemen di Jalan Marsekal Suryadarma, Tangerang, Banten, Sabtu (19/12). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ama/15.

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi I DPR RI Dimyati Natakusumah mengamini pernyataan koordinator Kontras Haris Azhar, atas pengakuan terpidana mati Freddy Budiman tentang keterlibatan oknum aparat penegak hukum dalam menangani kasus narkoba.

Ia pun meyakini, oknum-oknum tersebut tumbuh subur di kalangan TNI, Polri bahkan lembaga pemberantas narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN).

“Mungkin ada ya, oknum-oknum yang melindungi hingga kenapa peredaran narkoba di Indonesia begitu subur. Saya meyakini ada oknum-oknum kuat yang terlibat hal itu, baik oknum birokrasi atau alat negara. Karena ini menguntungkan sekali. Kalau di dunia hitam ini bisa untung ribuan persen,” ujar Dimyati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/8).

Masih soal pengakuan Freddy yang pernah berada dalam satu mobil berisikan penuh narkoba dengan jenderal TNI bintang dua, Politikus PPP ini pun meyakini oknum tersebut juga menyasar petinggi instansi penegak hukum.

“Saya yakin ada oknum jenderal, birokrasi pejabat besar pasti pengusaha hitam. Itu pengguna dan pengedar. Lambat laun akan ketahuan juga,” kata Dimyati.

Karena itu, ia mendesak agar Kepala BNN Budi Waseso yang dikenal garang dalam memberantas peredaran narkoba, bisa mengungkap jaringan oknum yang disebutkan Freddy Budiman.

“Mudah-mudahan Buwas bisa menindak itu juga. Kita harap Buwas ini juga bener-bener buas ya. Saya rasa Buwas harus fokus berantas ini,” tegasnya.

 

Laporan: Nailin

Artikel ini ditulis oleh: