Petugas tengah melakukan monitoring pada tiga buah layar raksasa di Ruang Pusat Data dan Laporan Operasional (Pusdalops) yang berada di lantai 11 gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (6/8/2018). Ruangan ini dipakai BNPB dalam memantau perkembangan bencana alam gempa bumi yang tengah terjadi di NTB dan sekitarnya. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan masyarakat perlu memahami dan meningkatkan mitigasi gempa untuk membangun ketahanan dalam menghadapi bencana karena tinggal di wilayah rawan gempa.

“Masyarakat harus menyadari bahwa mau tidak mau, suka tidak suka kita tinggal di daerah yang rawan gempa sehingga kita harus meningkatkan kapasitas pemahaman gempa bumi dan memiliki iImu mitigasi,” kata Daryono, Jumat (10/8).

Dia menuturkan masyarakat harus mengetahui kiat-kiat dalam menghadapi gempa ketika bencana itu terjadi. Masyarakat juga perlu merencanakan bangunan yang tahan gempa agar meminimalkan korban gempa yang dapat meninggal akibat reruntuhan bangunan saat diguncang gempa.

“Kalau tidak mampu membangun bangunan tahan gempa, ya bangunlah bangunan rumah dari kayu dan bambu yang menarik sehingga tidak menimbulkan korban,” ujarnya.

Pondasi dan bangunan rumah yang tidak kokoh atau rentan rusak ketika diguncang, misalnya karena adukan semen yang tidak sesuai akibat tidak cukup biaya dapat membawa malapetaka bagi penghuninya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid