Petugas BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) mengamati alat pengukur penguapan air hujan (open panevaporimeter) di Laboratorium Terbuka BMKG di Serang, Banten, Rabu (14/12).Pihak BMKG merilis peringatan dini puncak musim hujan mulai 24 Desember 2016 hinggga awal Februari 2017 serta dampak siklon tropis Vardah di Samudra Hindia akan menimbulkan tekanan rendah dan titik balik angin kencang serta gelombang tinggi di pesisir Timur Sumatra, Pesisir Selatan Jawa, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku dan Papua pada 24-28 Desember 2016. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Herizal mengatakan fenomena suhu tinggi di Timur Tengah (Timteng) diperkirakan tidak akan berdampak pada wilayah Indonesia.

“Sistem sirkulasi udara yang menyebabkan gelombang panas di Timur Tengah berbeda dan tidak mengarah atau menuju ke Indonesia,” katanya melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (1/7).

Selain itu, Herizal mengatakan sangat kecil peluang suhu panas yang mencapai lebih dari 50 derajat Celcius terjadi di Indonesia.

Berdasarkan catatan BMKG, suhu maksimum di Indonesia tidak pernah mencapai 40 derajat Celcius. Ia menambahkan bahwa suhu udara tertinggi yang pernah tercatat adalah 39,5 derajat Celcius pada 27 Oktober 2015 di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Herizal, suhu panas yang dirasakan di Timur Tengah akibat dari perluasan gelombang panas yang menyerang India sejak beberapa pekan sebelumnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Abdul Hamid