Foto udara kebakaran lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Selasa (20/10). Berdasar pantauan satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menemukan 654 titik panas berada di Sumatra Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/kye/15 *** Local Caption ***

Lhokseumawe, aktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi setidaknya terdapat tiga titik panas (hotspot) di wilayah bagian tengah dan barat Provinsi Aceh.

Prakirawan BMKG Stasiun Malikussaleh, Aceh, Arijuddin di Lhokseumawe, Sabtu (9/3), menjelaskan bahwa dari tiga titik panas yang terpantau tersebut, masing-masing terdapat di Kabupaten Aceh Barat, tepatnya di Kecamatan Arongan Lambaek, kemudian di Kabupaten Nagan Raya terdapat di Kecamatan Darul Makmur dan di Kabupaten Aceh Tengah terdapat di Kecamatan Bebesen.

“Dari sensor modis Satelit Terra, Aqua dan Suaomi NPP sejumlah lokasi titik panas tersebut berada di wilayah barat Aceh, mulai terpantau sejak pukul 07.00 WIB hingga pada pukul 09.00 WIB pada hari ini. Sedangkan tingkat kepercayaannya mulai dari 41 persen hingga 77 persen,” katanya.

Terkait kondisi di area titik panas dimaksud, katanya, masyarakat diminta agar menghindari membuka lahan dengan cara membakar.

“Karena kondisi di wilayah tersebut cenderung kering dan apinya mudah menjalar ke tempat lain. Selain itu, membakar lahan juga berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan karena asap akan disebar oleh angin,” kata Arijuddin.

Sementara itu mengenai kondisi cuaca di wilayah Kota Lhokseumawe dan sekitarnya, diperkirakan akan turun hujan dengan intensitas ringan pada sore hari, di mana sebelumnya sudah sepekan hujan tidak turun di wilayah ini.

“Prakiraan dari prakirawan cuaca kami, bahwa untuk tanggal 10 dan 11 Maret, diperkirakan akan turun hujan dengan intensitas ringan pada sore hari di wilayah Lhokseumawe dan sekitarnya,” katanya.

Sedangkan kelembapan udara di wilayah Lhokseumawe dan sekitarnya antara 67 hingga 98 persen, sementara suhu antara 23 hingga 32 derajat Celcius, demikian Arijuddin.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin