[ File # csp8136569, License # 1321139 ] Licensed through http://www.canstockphoto.com in accordance with the End User License Agreement (http://www.canstockphoto.com/legal.php) (c) Can Stock Photo Inc. / robbiverte

Jakarta, Aktual.com — Berikut adalah rahasia berbisnis ala Rasulullah SAW untuk umat Islam agar menjadi pengusaha atau wirausaha atau marketing sukses, demikian penjelasan Ustad Muhamad Ikrom, kepada Aktual.com, Kamis (10/03), di Jakarta.

1. Jujur

“Saat berdagang Nabi Muhammad SAW muda dikenal dengan julukan Al Amin (yang terpercaya). Sikap ini tercermin saat dia berhubungan dengan customer maupun pemasoknya.”

“Nabi Muhammad SAW mengambil stok barang dari Khadijah, konglomerat kaya yang akhirnya menjadi istrinya. Dia sangat jujur terhadap Khadijah. Dia pun jujur kepada pelanggan. Saat memasarkan barangnya dia menjelaskan semua keunggulan dan kelemahan barang yang dijualnya. Bagi Rasulullah SAW kejujuran adalah brand-Nya.”

2. Mencintai customer

“Dalam berdagang Rasulullah SAW sangat mencintai customer seperti dia mencintai dirinya sendiri. Itu sebabnya dia melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, dia tak rela pelanggan tertipu saat membeli. Sikap ini mengingatkan pada hadis yang beliau sampaikan, “Belum beriman seseorang sehingga dia mencintai saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri.”

3. Penuhi janji

Rasulullah SAW sejak dulu selalu berusaha memenuhi janji-janjinya. Allah SWT berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ ۚ أُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيمَةُ الْأَنْعَامِ إِلَّا مَا يُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّي الصَّيْدِ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ ۗ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيدُ

Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.”(Al-Ma’idah : 1)

“Dalam dunia pemasaran, ini berarti Rasulullah SAW selalu memberikan value produknya seperti yang diiklankan atau dijanjikan. Dan untuk itu butuh upaya yang tidak kecil. Pernah suatu ketika Rasulullah SAW marah saat ada pedagang mengurangi timbangan. Inilah kiat Nabi menjamin ‘customer satisfaction’ (kepuasan pelanggan).”

4. Segmentasi ala Rasulullah SAW

“Rasulullah SAW pernah marah saat melihat pedagang menyembunyikan jagung basah di sela-sela jagung kering. Hal itu berbeda dengan Rasulullah SAW, saat menjual barang dia selalu menunjukkan bahwa barang ini bagus karena ini, dan barang ini kurang bagus, tapi harganya murah.”

“Ketika Rasulullah SAW melewati seorang penjual makanan. Beliau tertarik ingin membelinya. Beliau lalu memasukkan tangannya ke tempat makanan tersebut untuk memilihnya.”

“Beliau terkejut ketika tangannya merasakan makanan yang berada di bagian bawah ternyata basah. Beliau bertanya mengapa demikian. Pedagang itu menjawab bahwa dagangannya tertimpa air hujan. Beliau berkata sambil menunjukkan ketidak sukaannya, “Mengapa Engkau tidak meletakkkan makanan yang basah itu di atas agar pembeli bisa melihatnya.”

Kemudian Rasulullah SAW bersabda,

من غشنا فليس منا

Artinya, “Barang siapa yang mencurangi kami, bukan dari pengikut kami.”(HR. Muslim)

“Pelajaran dari kisah itu adalah bahwa Rasulullah SAW selalu mengajarkan agar kita memberikan good value untuk barang yang dijual. Sekaligus Rasulullah SAW mengajarkan segmentasi, barang bagus dijual dengan harga bagus dan barang dengan kualitas lebih rendah dijual dengan harga yang lebih rendah.”

“Demikian yang bisa saya sampaikan semoga ini bermanfaat bagi kita semua, dan yang saya tekankan di sini adalah apabila kita hendak berdagang atau berbisnis yang pertama harus kita kuatkan adalah niat yang lurus, jujur dan selalu berdoa kepada Allah SWT,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: