Pekerja membereskan stok beras di Gudang Beras Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (26/1/2018). Ketua MPR Zulkifli Hasan minta pemerintah untuk membatalkan rencana impor beras. Karena pelaksanaan impor yang dilakukan bersamaan dengan panen raya akan merugikan petani. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Jutaan ton beras menumpuk di Gudang Bulog. Bahkan Bulog mengaku kesulitan dalam menyalurkan beras tersebut.

Dirut Bulog Budi Waseso (Buwas) bahkan dinilai tidak mampu dalam mengurus manajemen penyaluran beras. Kinerja Bulog pun kian menurun. Jika tidak bisa dibenahi cepat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus mengevaluasi Buwas yang berpotensi merugikan negara dan warganya.

Sekjen Fitra Misbah mengatakan kinerja Bulog di tangan Buwas cenderung turun, meski tidak dikatakan buruk. Buwas hanya fokus penyerapan ke dalam gudang tetapi tidak bisa mendistribusikannya.

“Beras yang sangat banyak dan ada kemungkinan busuk. kalau dihitung-hitung, ada indikasi kerugian negara karena pembelian Bulog menggunakan anggaran APBN,” kata Misbah kepada wartawan, Rabu (10/7).

Dia pun sepakat rekomendasi Ombudsman beberapa hari lalu mengkritisi soal penumpukan beras di gudang bulog itu. Nah kalau itu terjadi, dalam dua tiga tahun mendingan Bulog dibubarkan. “Itu rekomendasi Ombudsman,” lanjutnya.

Misbah melanjutkan, beberapa daerah ada kecenderungan saat panen raya, banyak Bulog daerah tutup. Hal itu lantaran tidak mengantisipasi lonjakan hasil panen petani tidak langsung membeli. “Malah cenderung tutup dan susah dicari,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: