Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merasa bangga terkait hasil survei tersebut. Menurutnya hal yang patut diperhatikan dalam hasil survei ekonomi Indonesia oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) 2018 adalah keadaan ekonomi Indonesia menunjukkan hasil pertumbuhan positif meski sedang mengalami tekanan penurunan ekonomi global.

“Saya senang pandangan umum OECD terhadap ekonomi Indonesia sangat positif dan menginspirasi,” katanya.

Pemerintah pada 2019 menargetkan peningkatan pemasukan pajak 16,4%. Ada juga sejumlah program peningkatan kapasitas pemuda, seperti pendidikan anak usia dini (PAUD) an akses terhadap sertifikasi guru dan dana operasional sekolah. Di bidang pariwisata, pemerintah mengalokasikan dana khusus, dan melakukan pendekatan holistik sesuai strategi nasional pariwisata.

Menurutnya, kemitraan dengan OECD ini adalah kesempatan untuk membagi pengalaman secara dua arah mengenai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,

“Pengalaman pembangunan segenap negara maju OECD banyak lessons learned yang bisa digali untuk Indonesia, kita bisa ambil pengalaman mereka yang evidence based bisa digali,” jelasnya.

Sri Mulyani juga mengatakan bahwa, Indonesia menjalin kerjasama dengan OECD karena sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia yang senang belajar dan senang berbagi pengalaman.

Kerjasama Indonesia dan OECD meliputi area kebijakan ekonomi dan pembangunan yang meliputi administrasi dan kepatuhan perpajakan, pembangunan infrastruktur, perlindungan lingkungan, pengembangan UKM, perlindungan sosial, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

JK: Mengapa di Luar Negeri Dipuji, di Dalam Negeri Dimaki

Halaman Berikutnya…