Deklarasi peluncuran IOCE
Deklarasi peluncuran IOCE

Jakarta, Aktual.com – Perkembangan energi laut di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir mengalami pasang surut. Dibalik semangat publik dan dunia usaha untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan, namun tidak satu pun project aplikasi energi laut yang berhasil digulirkan oleh Kementrian ESDM.

Untuk membahas masalah tersebut, para pemangku kepentingan energi laut Indonesia hari ini Rabu (14/11) meluncurkan inisiatif untuk pembentukan Indonesia OTEC Center of Excellence (IOCE). OTEC singkatan dari Ocean Thermal Energy Conversion, adalah sistem pembangkit listrik bersumber dari panas laut, yang memanfaatkan perbedaan suhu air di permukaan laut dengan suhu pada kedalaman kurang lebih 1.000 meter di dalam air.

Di sela-sela Marine Technical Discussion Forum (MTDF) yang diselenggarakan oleh Almuni Fakultas Teknologi Kelautan ITS (ALFATEKELITS) di BKI Building Jakarta Utara, Anggota Dewan Energi Nasional (2009-2014), Prof. Mukhtasor menyatakan langkah ini strategis untuk mempercepat implementasi energi laut, khususnya OTEC.

“Sangat penting, karena potensi praktis energi panas laut Indonesia mencapai 41.000 MW dan belum ada implementasinya sama sekali. Potensi energi panas laut Indonesia termasuk salah satu yang terbesar di dunia dan relatif paling stabil,” demikian diungkapkan Guru Besar ITS ini.

Dengan adanya Indonesia OTEC Center, kata dia pemanfaatan energi panas laut dapat didukung para pemangku kepentingan, mewakili unsur ABG (Academic-Bussiness-Government), baik dari Kementrian ESDM, dunia usaha, para peneliti dan pelaku usaha.

“Dengan kerja sama para pemangku kepentingan ini, diharapkan stagnasi implemenasi energi laut dapat diatasi,” jelas Mukhtasor.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisjam saat menjadi Keynote Speech menyampaikan agar energi dapat diperlakukan bukan sebagai komoditas belaka, namun sebagai modal pembangunan.

“Energi laut dapat mewujudkan peran sebagai modal pembangunan tersebut, melalui peningkatan perekonomian, nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja,” kata kader Partai Golkar tersebut.