Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat meninjau Pasukan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI mengikuti simulasi penanggulangan teror di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Selasa (9/4/2019). AKTUAL/Tino Oktaviano
Aktual.com – Seorang prajurit TNI Angkatan Darat bernama Praka Yudha Agnie dilaporkan kehilangan kesadaran usai melakukan pengamanan kotak suara di kantor Polsek Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/5). 
Korban saat ini tengah dirawat di RS dr Muhammad Soewandhie, dan Kepolisian menyebutkan Praka Yudha kini sudah sadar kendati masih dalam perawatan.
Informasi diperoleh menyebutkan, Praka Yudha Agnie di-BKO untuk pengamanan kotak suara di Polsek Kenjeran sejak Selasa, 14 Mei 2019. 
Pada Kamis dini hari, 16 Mei 2019, sekira pukul 03.00 WIB, Praka Yudha diketahui makan sahur di Polsek Kenjeran. 
Setelah itu, dia melaksanakan Salat Subuh. Usai salat, dia melanjutkan penjagaan. Sekira pukul 08.00 WIB, Praka Yudha istirahat. 
Sekira pukul 12.00 WIB, bukannya bangun dari tidur, dia malah tidak sadarkan diri dengan kondisi mulut berbusa. 
Diketahui terjadi gangguan kesehatan, dia kemudian dibawa ke RSUD dr Muhammad Soewandhie Surabaya. 
Hasil CT-scan pihak rumah sakit, Praka Yudha mengalami pendarahan otak ICH (Intracerebral hemorrhage). Dia kemudian dirawat di ruang stroke.
Polda Jawa Timur membenarkan informasi tersebut. “Dia (Praka Yudha Agnie) memang anggota yang diperbantukan di PPS,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera. 
Dia mengatakan bahwa musabab pendarahan otak yang dialami oleh Praka Yudha sudah dianalisis. Dia menyarankan agar meminta penjelasan soal itu kepada pihak dokter yang menangani. 
“Bukan karena makanan yang dibagikan di Polsek. Seakan-akan karena makanan, itu enggak benar. Saat ini yang bersangkutan juga sudah sadar,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh: