Jakarta, Aktual.com – Kepala Divisi Hukum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Damai Hari Lubis angkat bicara mengenai ucapan politisi Gerindra Biem Triana Benyamin terkait pamasangan Anies Baswedan sebagai Calon Wakil Presiden dari partai tersebut.

Damai bereaksi negatif terhadap ucapan Biem Triana dan meminta Anies untuk fokus membenahi Jakarta saja hingga periode jabatannya sebagai Gubernur berakhir pada 2022.

“Sebaiknya Gubernur Anies fokus urus Jakarta sampai dengan masa jabatan gubernur Jakrta yang terpilih secara demokratis sejak 2017 sampai habis masa jabatan yang diembannya,” ujar Damai saat ditemui di kawasan Condet, Jakarta Timur, Rabu (13/6).

Ia justru mengajukan nama Salim Jufri yang merupakan Dewan Syuro PKS sebagai pendamping Prabowo Subianto. Hal ini baginya sebagai alternatif jika Gerindra dan PAN tidak sepakat dengan sembilan nama dari PKS.

“Sebaiknya Gerindra dan PAN justru mestinya legowo Cawapres dari PKS. Jika Gerindra tidak terima Aher dan Hidayat Nur Wahid sebagai Cawapres Prabowo, karena masih ada Dewan Syuro PKS Salim Jufri yang mewakili Ulama & Habaib,” tegasnya.

Baginya sosok Salim cukup tepat untuk memimpin bangsa karena di samping berpengalaman menjadi duta besar (Dubes) dan juga dekat dengan ormas Islam, Salim juga merupakan sosok pribadi cerdas dan bersih.

“Selain itu  juga beliau dekat dengan warga NU & dan warga  Muhammadiyah,” pungkas pria yang juga menjabat ketua Koordinator Pelaporan Bela Islam (Korlabi) ini.

Sebelumnya, Biem Triana Benyamin meminta agar PKS sebagai partner koalisi Gerindra berlapang dada jika nantinya Anies ditetapkan sebagai Cawapres untuk mendampingi Prabowo. Hingga kini, kedua partai ini memang belum memutuskan siapa figur yang mendampingi Prabowo dalam Pilpres nanti.

Dalam perkembangannya, terdapat wacana memasang Amien Rais sebagai Calon Presiden dari koalisi Keumatan. Koalisi keumatan merupakan koalisi yang diusulkan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab pada beberapa waktu lalu, yakni terdiri dari PAN, Gerindra, PKS dan PBB.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan