Direktur Utama PT PGN Tbk Gigih Prakoso saat menjadi salah satu pembicara dalam Acara 7th International Indonesia Gas Infrastructure Conference & Exhibition 2018, di Jakarta, Selasa (25/9).
Direktur Utama PT PGN Tbk Gigih Prakoso saat menjadi salah satu pembicara dalam Acara 7th International Indonesia Gas Infrastructure Conference & Exhibition 2018, di Jakarta, Selasa (25/9).

Jakarta, Aktual.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah menyelesaikan akuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) pada 28 Desember 2018. Meskipun rampung akuisisi 51 persen saham Pertagas, PGN menegaskan bahwa kas perusahaan masih aman.

“Pada 28 Desember sudah dilakukan transaksi seluruhnya untuk membeli 51% saham Pertagas. Pembayaran dua kali, 50 persen tunai, selebihnya surat utang ke Pertamina. Meski separuhnya surat utang yang jatuh tempo enam bulan, tapi transaksi dianggap sudah lunas,” kata Direktur Utama PGN Gigih Prakoso di Graha PGN, Jakarta, Jumat (11/1).

Menurutnya skema pelunasan tersebut telah melalui pertimbangan yang matang. Meskipun kas perusahaan terpakai banyak namun posisi setelah transaksi masih aman.

“Sudah diperhitungkan bahwa pembayaran tersebut tidak mengganggu operasional PGN,” tegasnya.

Seperti diketahui, PGN melakukan pembelian 51% saham Pertagas dan anak usaha yang semula sebesar Rp 16,6 triliun menjadi Rp 20,18 triliun. Hal itu setara 2,59 juta lembar saham Pertagas termasuk kepemilikan di seluruh anak perusahaannya. PGN dan Pertamina memutuskan mengikutsertakan 4 anak usaha Pertagas yakni PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta-Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas dalam proses pengambilalihan saham Pertamina di Pertagas oleh PGN.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin